Analisis Metode Direct Displacement Based Design Pada Gedung Pendidikan Bersama FKUB dengan Perkuatan Bresing Baja
Main Author: | Bashawri, Atta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171213/ |
Daftar Isi:
- Indonesia dikelilingi oleh 3 lempeng besar serta letak negaranya yang berada pada jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) menyebabkan tingginya potensi akan gempa bumi. Banyaknya korban jiwa saat terjadi gempa akibat reruntuhan puing-puing merupakan akibat dari kegagalan struktur bangunan. Untuk meminimalisir hal tersebut, diperlukan sistem penahan gaya lateral yang mampu membatasi perpindahan lateral akibat gempa. Salah satu sistem penahan gaya lateral tersebut adalah bresing baja. Bresing baja merupakan komponen struktur penahan gaya gempa yang umum digunakan pada bangunan tinggi. Selanjutnya, bangunan gedung akan didesain menggunakan metode Direct Displacement Based Design (DBBD) dengan gempa rencana baik itu bangunan asli tanpa perkuatan (eksisting) maupun bangunan dengan perkuatan bresing baja. Dalam penelitian ini digunakan Gedung Pendidikan Bersama Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (GPB-FKUB) sebagai objek kajian. Analisis dilaksanakan dengan membandingkan performa bangunan serta mekanisme keruntuhan antara bangunan eksisting dan bangunan dengan perkuatan bresing baja yang diletakkan pada lokasi yang telah ditentukan. Analisis dilakukan dengan bantuan program ETABS menggunakan analisis non-linear pushover. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui apakah pemasangan bresing baja pada lokasi yang telah ditentukan tersebut memberi peningkatan yang signifikan terhadap performa bangunan. Terdapat 2 sumbu yaitu arah X dan arah Y, dimana untuk arah X searah horizontal denah gedung tampak dan arah Y searah vertikal denah Gedung. Hasil analisis non-linear pushover GPB-FKUB yang didesain menggunakan metode DDBD untuk bangunan asli tanpa perkuatan didapatkan nilai simpangan lateral sebesar 0,0113 untuk arah X dan 0,0092 untuk arah Y. Sedangkan untuk bangunan dengan perkuatan bresing menghasilkan simpangan lateral sebesar 0,0085 untuk arah X dan 0,0036 untuk arah Y. Tingkat kinerja struktur pada bangunan eksisting berada pada level kinerja Damage Control (DO). Sedangkan jika setelah diberi perkuatan bresing berada pada level Immediate Occupancy (IO). Sehingga dapat disimpulkan bahwa bangunan setelah dipasang perkuatan bresing baja dengan lokasi yang telah ditentukan, akan memberikan perbaikan tingkat kinerja struktur dan mengurangi simpangan pada saat terjadinya gempa.