Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.1 Dengan Domain Plan and Organise (PO) dan Acquire and Implement (AI)
Main Author: | Siregar, Agung Prasetyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171187/ |
Daftar Isi:
- Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan Dinas yang berada di Kabupaten Bogor yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang Komunikasi dan Informatika, sesuai Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Terdapat tiga bidang yaitu Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Bidang Penyelenggaraan E-Government, dan Bidang Layanan Komunikasi dan Informatika. Bidang Penyelenggaraan E-Government merupakan salah satu divisi pada Diskominfo Kabupaten Bogor yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan layanan infrastruktur. Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan beberapa permasalahan dalam tata kelola TI, seperti belum adanya SOP (Standar Operasional Prosedur), kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang mempunyai latar belakang sarjana di bidang IT, kurangnya pengetahuan SDM, kurangnya pemeliharaan infrastruktur TI, belum ada pengelolaan resiko. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui maturity level tata kelola TI di Diskominfo Kabupaten Bogor menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 yang berfokus pada domain Plan and Organise (PO) dan Acquire and Implement (AI). Dari hasil penelitian ini, didapatkan rata-rata nilai maturity level untuk masing-masing domain PO adalah sebesar 1,90 dan domain AI adalah sebesar 1,71. Untuk meningkatkan nilai maturity level sesuai yang diharapkan maka diberikan rekomendasi yang dapat diterapkan pada Diskominfo Kabupaten Bogor. Beberapa rekomendasi yang diberikan diantaranya seperti membuat dokumen SOP, memberikan sosialisasi kepada sumber daya manusia yang dimiliki untuk mendukung proses TI yang ada, membuat sebuah standar teknologi yang digunakan menjadi pedoman untuk menentukan arah teknologi dan pemeliharaan infrastruktur TI, dan melakukan pendokumentasian manajemen risiko yang mungkin terjadi.