Pengaruh Material Insulasi Dinding Terhadap Kinerja Termal Arsitektur Peti kemas, Studi Kasus: Sekolah Master Depok

Main Author: Putri, Rizka
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171170/
Daftar Isi:
  • Penggunaan material daur ulang peti kemas untuk menjadi sebagai elemen struktural dan selubung arsitektural telah menjadi pilihan yang unggul dan disukai oleh banyak kalangan dalam segi waktu, ketersediaan, dan biaya. Arsitektur peti kemas atau yang juga dapat disebut Cargotecture adalah jenis arsitektur baru yang mengedepankan aspek lingkungan karena menggunakan kembali kontainer bermaterial baja ini sebagai bangunan arsitektur yang dapat dihuni dan dibangun dengan praktis juga murah. Pada penerapan arsitektur peti kemas di wilayah iklim tropis lembab, dimana wilayah ini mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, perlu mendapatkan penanganan ekstra untuk mencegah panas yang berlebih di dalam ruang bangunan yang disebabkan oleh sifat konduktor dari baja kontainer. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan material insulasi di bagian atap, dinding, dan lantai, seperti yang telah diterapkan pada bangunan Sekolah Master Depok. Sekolah Master terletak di kota Depok, dengan temperature rata-rata mencapai 24 - 32°C pada tahun 2019. Untuk menangani panas berlebih dalam ruang kelas kontainer, sekolah menerapkan dua jenis insulasi dinding, yaitu papan triplek dan dinding bata. Setelah pengukuran temperatur udara, dapat diketahui pada ruang kelas kontainer dengan material insulasi triplek, kenaikan temperatur udara dapat mencapai 0.5°C atau kenaikan 2% dari suhu luar. Sementara pada ruang kelas kontainer dengan insulasi dinding, terjadi penurunan temperatur yang mencapai 1.6°C atau penurunan 4%. Dari perbedaan tersebut, material insulasi berpangaruh terhadap kinerja termal pada ruang kelas kontainer tersebut. Pada penelitian, selain mencari tau seberapa besar pengaruh tersebut, material insulasi alternatif juga disimulasikan untuk menambah kinerja termal bangunan sekolah. Terdapat tiga material dengan sebelas penangan berbeda yang disimulasikan pada penelitian ini, yaitu material sabut kelapa, polystyrene, dan Ilalang, yang memiliki sifat, ketebalan, densitas, dan U-Value yang berbeda. Dari ketiga material tersebut, polystyrene memiliki kinerja paling baik yaitu dapat menurunkan suhu sampai 8%. Namun kinerja termal yang paling baik adalah perpandungan antara light weight dan Heavy weight material dengan polystyrene dan dinding bata yang dapat menurunkan temperatur udara sampai 13%.