Analisis Keputusan Pemberian Kredit Dengan Ahp Untuk Mengurangi Risiko Kredit Macet (Studi Kasus Pada Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan)

Main Author: Rizqi, Muhammad Irfan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171148/
Daftar Isi:
  • Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) merupakan badan layanan umum yang didirikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk dapat meningkatkan akses permodalan masyarakat kelautan dan perikanan. Salah satu tugas yang dikerjakan oleh LPMUKP adalah memberikan pinjaman keuangan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang mengajukan kredit ke LPMUKP. Namun pada kenyataannya, banyak terjadi kredit macet atau kredit bermasalah, hal ini terjadi dikarenakan oleh keputusan yang salah dalam memberikan kredit kepada debitur. Pendirian LPMUKP ini dilakukan setelah dihentikannya Program Dana Penguatan Modal Perikanan Budidaya (DPM-PB), selama berjalannya kegiatan dari Program DPM-PB berupa kegiatan transaksi pinjaman terdapat beberapa transaksi yang terjadi kredit macet atau kredit bermasalah. Kejadian ini akan berisiko terjadi juga pada LPMUKP yang dimana sebagai lembaga keuangan yang melakukan kegiatan transaksi berupa simpan pinjam. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah pemilihan debitur secara efektif untuk mencegah kredit macet/kredit bermasalah pada LPMUKP. Pada penelitian ini dilakukan proses pengukuran kelayakan debitur dengan menggunakan kriteria 5C (Character, Capacity, Capital, Condition of Economy dan Collateral) dan tools yang digunakan untuk memberikan bobot pada setiap kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan penilaian skor alternatif pada setiap subkriteria yaitu ketersediaan simpanan pokok atau wajib, jumlah anggota yang pernah melakukan pinjaman tanpa kredit macet dari lembaga keuangan bank/non bank, usia usaha dari kelompok tersebut, terdapat tanggungan pinjaman sebelumnya, jumlah anggota, periode waktu pembayaran, jangka waktu pinjaman, Sisa penghasilan kelompok dalam perbulan, besar pinjaman, besar simpanan pokok atau wajib, penghasilan kelompok perbulan, kondisi fasilitas yang dimiliki kelompok, kondisi sektor usaha debitur, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, tingkat inflasi, total nilai agunan yang diberikan, legalitas agunan, jenis agunan. Skor nilai alternatif setiap subkriteria diolah dengan metode scoring system modelling untuk diuji skor akhir menggunakan uji Threshold dengan nilai yang sudah ditetapkan oleh pihak manajemen LPMUKP yaitu nilai untuk disetujui adalah ≥ 60 dan nilai untuk ditolak adalah < 60. Langkah selanjutnya adalah perancangan DSS menggunakan Visual Basic dan Microsoft Excel dengan tahap application overview, spreadsheet application, user interface, procedures, dan DSS component. Hasil penelitian ini adalah pembobotan kriteria dengan menggunakan tools AHP didapatkan prioritas tertinggi yaitu pada kriteria Character dengan bobot 0,415. Pada proses uji Threshold dari 15 debitur yang diukur didapatkan 10 debitur disetujui dan 5 debitur tidak disetujui. Pada perancangan DSS dihasilkan sistem keputusan pemberian kredit yang dapat melakukan perhitungan dengan menggunakan AHP pada aplikasi VBA dan Microsoft Excel.