Pengaruh Laju Massa Alir Udara Terhadap Unjuk Kerja Prototype Mesin Pendingin Berbasis Termoelektrik dengan Evaporative Cooling

Main Author: Buana SP, Wira
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171034/
Daftar Isi:
  • Pada saat ini teknologi mesin pendingin berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya inovasi yang dilakukan dalam dunia pengkondisian udara. Namun pada saat ini penggunaan mesin pendingin masih banyak menggunakan mesin pendingin siklus kompresi uap yang mana masih menggunakan refrigeran, dimana refrigeran tersebut dampaknya berbahaya bagi lingkungan.Oleh karena itu perlu dicari suatu alat pengkondisian udara yang ramah lingkungan, murah, dan hemat biaya. Salah satu inovasi nya yakni menggunakan termoelektrik yang dikombinasikan dengan evaporative cooling. Termoelektrik adalah alat yang menggunakan prinsip efek peltier yaitu efek termoelektrik karena adanya aliran listrik pada 2 jenis material semikonduktor yang berbeda sehingga menghasilkan sisi dingin dan sisi panas. Serta evaporative cooling adalah alat yang digunakan sebagai media untuk menyerap dan menguapkan air sehingga terjadi penurunan temperatur dan peningkatan kelembapan. Penggunaan alat ini sangat cocok untuk wilayah gersang yang memiliki musim panas dan kering, begitu pula untuk penyimpanan buah dan sayuran yang membutuhkan kelembapan tinggi. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah laju massa alir udara yang akan dialirkan oleh blower kedalam saluran termoelektrik dan evaporative cooling yaitu 0,013 kg/s : 0,016 kg/s : 0,018 kg/s adapun variabel terikatnya adalah COP, penurunan temperatur dan kelembapan relatif udara serta variabel yang dikontrol pada penelitian ini yaitu menggunakan termoelektrik sebanyak 5 buah. Pada penelitian ini menggunakan termoelektrik dengan tipe TEC1-12706 dengan bahan dasar Bismuth Telluride (Bi2Te3) dan Antimony Telluride (Sb2Te3). yang digunakan untuk proses penyerapan dan pelepasan kalornya. Penggunaan TEC1-12706 ini karena mudah didapatkan di pasaran dan juga murah. Penggunaan TEC dikombinasikan dengan Evaporative cooling untuk mendapatkan penurunan temperatur yang lebih signifikan. Evaporative cooling yang digunakan terbuat dari jerami padi yang memiliki sifat mudah menyerap air,yang nantinya bantalan dari jerami padi yang menyerap air tersebut akan dilewati oleh udara setelah saluran TEC untuk diuapkan sehingga terjadi penurunan temperatur kembali setelah dari saluran TEC. Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh laju massa alir udara terhadap unjuk kerja dari prototype mesin pendingin berbasis termoelektrik dan evaporative cooling. Unjuk kerja yang ingin ditinjau adalah nilai COP ideal, COP aktual, penurunan temperatur, dan kelembaban udara. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa dengan bertambahnya laju massa alir udara maka COP ideal dan COP aktual juga akan meningkat. Hal ini dapat dilihat pada laju massa alir udara 0,013 kg/s ; 0,016 kg/s ; 0,018 kg/s memiliki COP ideal berturut-turut yaitu 0,575 : 0,644 : 0,717 dan memiliki COP aktual 0,349 : 0,445 : 0,540. Begitupula halnya dengan penurunan temperatur yang semakin meningkat pula, berturut-turut yaitu 3.900 oC : 4,217 oC : 4,417 oC serta peningkatan kelembapan setelah melalui termoelektrik dan evaporative cooling dan konstan pada nilai kelembapan maksimum sebesar 99%.