Perancangan Layout Gudang Produk Jadi dengan Metode Class Based Storage
Main Author: | Anggreani, Ria Dian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171030/ |
Daftar Isi:
- Gudang merupakan fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi penyimpanan produk sementara sebelum produk didistribusikan atau digunakan oleh pengguna (end user). Gudang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu gudang bahan baku, gudang produk setengah jadi, dan gudang produk jadi. Pada gudang produk jadi, ketersediaan produk sangat mempengaruhi kelancaran proses aktivitas pada gudang karena untuk memenuhi kebutuhan konsumen, produsen harus selalu cepat tanggap dalam melayani permintaan agar tepat waktu. CV. Brosem adalah perusahaan yang memproduksi oleh-oleh khas Malang berupa sari apel. Saat ini, CV. Brosem memiliki gudang yang masih tergabung dengan rumah produksi dan dikarenakan permintaan dan produksi yang terus menigkat setiap tahun sehingga kondisi gudang saat ini sudah tidak mencukupi ditandai dengan adanya produk yang disimpan diluar gudang seperti di koridor. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk menyewa gudang baru yang akan digunakan untuk penyimpanan seluruh produk jadi sehingga dibutuhkan perancangan layout produk didalam gudang yang baru. Dari hasil penjualan produk pada tahun 2017, dapat dilihat bahwa hasil penjualan sangat bervariasi, ada varian produk yang popularitasnya lebih tinggi dibanding produk lainnya sehingga produk tersebut dapat dikategorikan sebagai produk fast moving dan produk dengan tingkat popularitas dibawahnya dikategorikan sebagai produk slow moving. Oleh karena itu, dibutuhkan layout penyimpanan dengan jarak perpindahan terpendek agar memudahkan dan mempercepat proses keluar masuk produk pada gudang. Metode yang digunakan untuk merancang layout gudang produk CV. Brosem adalah Class Based Storage. Class Based Storage adalah kebijakan penyimpanan produk yang mengelompokan produk berdasarkan popularitas. Produk yang memiliki popularitas tinggi atau produk dengan pergerakan cepat yang biasanya disebut kelas A akan diletakan dekat dengan pintu keluar masuk produk, dan produk dengan tingkat popularitas di bawahnya diletakan setelahnya. Sehingga produk dengan pergerakan cepat akan lebih mudah dijangkau dari pintu. Pada metode ini dirancang tiga usulan layout dengan jumlah aisle dan pallet yang berbeda-beda. Masing-masing layout akan dilakukan penempatan produk dan perhitungan jarak within aisle dan across aisle. Perancangan layout within aisle adalah penempatan produk sejajar dengan aisle sedangkan perancangan layout across aisle yaitu penempatan produk bersebrangan dengan aisle. Layout usulan 1 memiliki 2 aisle horizontal, 1 aisle vertical dan dapat menampung sebanyak 86 pallet. Layout usulan 2 memiliki 1 aisle horizontal, 4 aisle vertikal, dan dapat menampung 76 pallet. Layout usulan 3 memiliki 2 aisle horizontal, 2 aisle vertical, dan dapat menampung 90 pallet. Dari perhitungan jarak layout dipilih layout dengan total jarak terpendek yaitu layout usulan 3 within aisle sebesar 93.374,4 m. Pemilihan layout dengan jarak terpendek akan memudahkan aktivitas penyimpanan dan pengambilan produk digudang karena produk dengan frekuensi perpindahan paling tinggi letaknya dekat dengan pintu keluar masuk