Pengaruh Konsentrasi NaOH Terhadap Optimasi Ekstraksi Silika dari Abu Bagasse sebagai Bahan Fortifikasi Pupuk Si-N-P-K

Main Authors: Bakhri, Almer Safara, Wijanarko, Wawan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171027/
Daftar Isi:
  • Abu bagasse merupakan limbah yang dihasilkan dari industri pabrik gula dimana jumlahnya cukup melimpah di Indonesia. Kandungan senyawa terbesar dari abu bagasse adalah silika. Karena kandungan silika dalam abu bagasse cukup besar maka abu bagasse berpotensi sebagai sumber silika untuk bahan fortifikasi pupuk anorganik. Pada proses ekstraksi maserasi abu bagasse yang bertujuan untuk mengambil senyawa silika, konsentrasi pengekstrak yaitu NaOH dapat mempengaruhi kemurnian dan yield serbuk silika yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum NaOH pada ekstraksi silika dari abu bagasse dan mengetahui kadar silika (SiO2) yang terfortifikasi serta kadar air pada pupuk yang dihasilkan. Abu bagasse dipanaskan dengan funace pada suhu 700oC selama 3 jam. Kemudian proses maserasi abu bagasse dilakukan menggunakan pengekstrak NaOH dengan konsentrasi 0,5M, 1M, 1,5M, 2M, 2,5M, 3M pada suhu 100oC selama 2 jam dan disertai pengadukan. Proses berikutnya yaitu presipitasi natrium silikat hasil ekstraksi menggunakan HCl 2M sehingga didapatkan gel silika. Setelah itu gel silika dikeringkan dan diperoleh serbuk silika yang hasil optimumnya difortifikasi dengan cara granulasi terhadap pupuk N-P-K sehingga diperoleh granul pupuk Si-N-P-K. Kemurninan dan fasa serbuk silika dianalisa menggunakan uji XRF dan XRD, sedangkan topografi aglomerasi dan kadar air granul pupuk Si-N-P-K dianalisa menggunakan SEM-EDX dan moisture analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi larutan pegekstrak yaitu NaOH tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemurnian serbuk silika, dimana kemurnian serbuk silika yang dihasilkan antara 98-99%. Namun konsentrasi NaOH berpengaruh pada yield serbuk silika yang diperoleh, dimana semakin tinggi konsentrasi pengekstrak maka yield serbuk silika yang dihasilkan akan mengalami peningkatan. Pada penggunaan konsentrasi larutan NaOH 0,5M hingga 1,5M yield serbuk silika yang dihasilkan meningkat signifikan, sedangkan pada penggunaan konsentrasi larutan NaOH 1,5M hingga 3M kenaikan yield serbuk silika mengalami stagnan, sehingga ekstraksi optimum didapatkan pada konsentrasi NaOH 1,5M. Pada fortifikasi silika terhadap pupuk N-P-K dengan cara granulasi menghasilkan granul pupuk Si-N-P-K dengan kandungan silika sebanyak dua kali atau lebih dari jumlah N, P, atau K.