Penerapan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II untuk Menentukan Kebijakan Perawatan pada Mesin CVT 4 di Proses Blowing
Main Author: | Shadrina, Asma Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170980/ |
Daftar Isi:
- PT Indiratex Spindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pemintalan benang. PT Indiratex Spindo memproduksi dua jenis benang dan memiliki dua unit produksi. Benang open end diproduksi di unit 1, dan benang ring (benang carded dan benang combed) diproduksi di unit 2. Namun, pada penelitian ini hanya fokus pada bagian produksi unit 1 saja. Pada bagian produksi unit 1 PT Indiratex Spindo terdapat 4 proses yang dilakukan, yaitu proses blowing, proses carding, proses drawing, dan proses open end. Mesin-mesin yang bekerja di PT Indiratex Spindo menggunakan strategi preventive maintenance dan corrective maintenance dalam proses kegiatan perawatannya untuk mengatasi kegagalan mesin yang terjadi. Namun, berdasarkan data historis, downtime mesin yang terjadi di produksi unit 1 PT Indiratex Spindo masih cukup tinggi terutama pada mesin CVT 4 di proses blowing. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi perawatan yang lebih optimal untuk meminimalkan potesi downtime. Penerapan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II dipilih karena mempunyai kelebihan dalam penentuan program perawatan yang fokus pada komponen atau mesin kritis dengan menghindari kegiatan perawatan yang tidak diperlukan melalui penentuan interval perawatan yang tepat. Sebelumnya, dilakukan penyusunan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan komponen kritis mesin CVT 4 dan penyusunan strategi perawatan yang optimal dalam RCM II Decision Worksheet. Kemudian, dilakukan perhitungan total biaya perawatan dan nilai keandalan sebelum dan sesudah menggunakan interval waktu perawatan sehingga didapatkan total biaya perawatan yang paling efisien. Hasil penyusunan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dari komponen mesin CVT 4, didapatkan 3 komponen kritis dengan nilai RPN terbesar, yaitu komponen cylinder, komponen motor dan komponen bearing. Berdasarkan hasil perencanaan strategi perawatan yang optimal dalam bentuk RCM II Decision Worksheet, maka kerusakan pada komponen cylinder dilakukan tindakan schedule restoration task dengan interval waktu perawatan 210,1 jam dan dibutuhkan biaya sebesar Rp 433.680,00 per jam sebelum menggunakan interval waktu perawatan, lalu setelah menggunakan interval waktu perawatan biaya yang dibutuhkan menjadi Rp 342.418,00 per jam dan keandalan komponen cylinder meningkat dari yang awalnya bernilai 48% menjadi 83%. Pada komponen motor juga dilakukan tindakan scheduled restoration task dengan interval waktu perawatan 237,5 jam dan biaya sebesar Rp 342.418,00 per jam sebelum menggunakan interval waktu perawatan, lalu setelah menggunakan interval waktu perawatan biaya yang dibutuhkan menjadi Rp 278.421,00 per jam dan keandalan komponen motor meningkat dari yang awalnya bernilai 48,5% menjadi 84,7%. Komponen bearing juga dilakukan tindakan scheduled discard task dengan interval waktu perawatan 253 jam dan dibutuhkan biaya sebesar Rp 307.324,00 per jam sebelum menggunakan interval waktu perawatan, lalu setelah menggunakan interval waktu perawatan biaya yang dibutuhkan menjadi Rp 277.630,00 per jam dan keandalan komponen cylinder meningkat dari yang awalnya bernilai 46,6% menjadi 78,5%.