Analisis Peta Batimetri Sebagai Rekomendasi Alur Pelayaran di Perairan Pantai Kejawanan Cirebon Jawa Barat

Main Author: Daffa, Faisal
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170942/
Daftar Isi:
  • Batimetri merupakan ilmu yang mempelajari pengukuran kedalaman lautan, laut atau tubuh perairan lainnya, dan peta batimetri adalah peta yang menggambarkan perairan serta kedalamannya. Mengukur kedalaman laut dan juga menganalisa morfologi dibutuhkan informasi atau mengetahui kedalaman laut (batimetri) sehingga dilakukan survei batimetri. Survei batimetri adalah proses penggambaran dasar perairan, dimulai dari perencanaan, pengukuran, pengolahan, hingga visualisasi dasar perairan. Untuk melakukan survei batimetri tentunya memerlukan berbagai instrument akustik kelautan seperti Singlebeam Echosounder. Pantai Kejawanan merupakan salah satu perairan dengan aktifitas alur pelayaran yang cukup sibuk. informasi yang dapat diperoleh dari batimetri merupakan salah satu parameter penting yang memainkan peran utama dalam berbagai kegiatan seperti perencanaan penentuan jalur pelayaran. Pelaksanaan pengambilan data survei batimetri dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 17, 18, dan 19 Januari 2019 dan data pasang surut diperoleh dari Pelabuhan Indonesia II Cirebon. Data yang diperoleh diolah menggunakan beberapa aplikasi seperti Mapsource, Google Earth Pro, Ms. Excel, Admiralty, Arc View, Globbal Mapper, MapInfo Pro, dan ArcGIS dengan hasil berupa Peta Batimetri. Peta Batimetri dianalisis menjadi rekomendasi alur pelayaran berdasarkan data kapal yang ada di Pantai Kejawanan yakni kapal dengan draft 1.5 meter dan 3 meter. Penentuan alur pelayaran Pantai Kejawanan adalah kapal berukuran draft 1.5 meter dapat memasuki area pelabuhan baik pada saat surut maupun pasang. Kapal dengan ukuran draft 3 meter hanya dapat memasuki area kolam pelabuhan pada saat kondisi pasang. Pada saat kondisi surut lebar alur pelayaran adalah 25 meter dan dapat dilewati kapal dengan draft hingga 2 meter maksimal. Pada saat pasang lebar alur pelayaran adalah 30 meter dan dapat dilewati kapal dengan draft maksimal 3 meter.