Evaluasi Kerentanan Akuifer Menggunakan Metode GOD Berdasarkan Hasil Penyelidikan Geolistrik (Studi Kasus di Desa Kenep Kecamatan Beji Kabupaten Pauruan)

Main Author: Fakhruddin, Muhammad Farid
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170935/
Daftar Isi:
  • Desa Kenep merupakan salah satu dari 12 desa yang berada di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan yang mempunyai luas wilayah 330 ha dan terdiri atas 4 dusun. Keberadaan aktivitas pertanian, permukiman, dan industri yang terus meningkat mengakibatkan meningkatnya kebutuhan terhadap air tanah di Desa Kenep. Aktivitas industri dan pertanian mempengaruhi tingkat produksi limbah di Desa Kenep. Produksi limbah yang dihasilkan melalui aktivitas-aktivitas tersebut berdampak pada penuhnya sampah di TPA Kenep. Kondisi TPA yang penuh cenderung menghasilkan air lindi dan dikhawatirkan dapat mencemari air tanah. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi kerentanan akuifer di lokasi tersebut sebagai bagian upaya antisipasi awal kemungkinan terjadinya pencemaran air tanah. Dalam penelitian ini digunakan metode GOD untuk menilai tingkat kerentan akuifer terhadap pencemaran di lokasi penelitian. Metode GOD memiliki 3 parameter , yaitu jenis akuifer (Groundwater confinement), litologi lapisan pembatas atas akuifer (Overlaying Strata), dan kedalaman muka air tanah untuk akuifer bebas atau kedalaman sampai dengan lapisan terdapatnya air tanah untuk akuifer terkekang atau semi terkekang (Depth to groundwater table or strike). Penentuan ketiga parameter tersebut dilakukan berdasarkan metode geolistrik tahanan jenis. Jenis akuifer, jenis litologi batuan atas akuifer, dan kedalaman akuifer yang diduga pada tiap titik penyelidikan geolistrik. Nilai indeks GOD pada tiap titik penyelidikkan dipetakkan untuk menggambarkan sebaran kerentanan akuifer di lokasi penelitian dengan Metode Kriging menggunakan bantuan program komputer Surfer 13. Berdasarkan hasil penelitian, litologi batuan hasil penyelidikan geolistrik di lokasi penelitian terdapat 4 macam lapisan, diantaranya lapisan top soil (berkisar antara 2,67 – 96,20 Ω.m), lapisan pasir lempungan (berkisar antara 2,67 – 19,20 Ω.m) lapisan pasir tufaan (berkisar antara 22,10 – 97,30 Ω.m), dan lapisan batupasir tufaan (berkisar antara 121 – 187 Ω.m). Berdasarkan susunan lapisan atas dan bawah akuifer, jenis akuifer di lokasi penelitian secara umum adalah akuifer bebas yang keberadaan kedalamannya 12,90 meter sampai dengan kedalaman yang tidak dapat terduga oleh peralatan penyelidikan geolistrik. Nilai parameter G mempresentasikan jenis akuifernya adalah akuifer bebas dengan nilai indeks 1,0. Nilai parameter O mempresentasikan lapisan atas akuifer terdiri atas lapisan top soil, pasir lempungan, pasir tufaan, dan batupasir tufaan dengan nilai indeks berkisar antara 0,58 – 0,72. Nilai parameter D mempresentasikan kedalaman muka air tanah berkisar antara 11,82 – 30,95 meter dengan nilai indeks berkisar antara 0,7 – 0,8. Nilai indeks GOD di lokasi penelitian berada pada kisaran nilai antara 0,43 – 0,54 dengan tingkat kerentanan sedang hingga tinggi. Pemetaan sebaran kerentanan akuifer di lokasi penelitian menunjukkan wilayah tingkat kerentanan sedang mencakup luas 3,21% (10,6 ha) dan wilayah tingkat kerentanan tinggi mencakup luas 96,79 % (319,4 ha) dari luas total wilayah yang diteliti.