Bioekologi Ikan Selar (Selaroides Leptolepis) Yang Tertangkap Di Wilayah Pesisir Perairan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur

Main Author: Hidayah, Phundhi Rizkiyatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170922/1/Phundhi%20Rizkiyatul%20Hidayah.pdf
http://repository.ub.ac.id/170922/
Daftar Isi:
  • Sumber daya perikanan merupakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat pulih kembali. Pemanfaatan sumber daya ikan di beberapa wilayah perairan masih terbuka peluang besar untuk pemanfaatan keseimbangannay sedangkan di beberapa wilayah lain sudah mencapai overexploited. Potensi Sumber daya perikanan berdasarkan ruang terbagi atas demersal dan pelagis. Ikan selar termasuk jenis ikan pelagis yang hidup secara bergerombol di perairan pantai maupun lepas pantai. Ikan selar termasuk jenis ikan ekonomis penting yang banyak dikonsumsi masyarakat. Lekok ialah wilayah pesisir Pasuruan yang memiliki Pusat Pendaratan Ikan (PPI). Nelayan di kabupaten Lekok merupakan nelayan yang melakukan operasi penangkapan setiap hari atau biasa disebut One Day Fishing. Informasi mengenai aspek biologi ikan Selar perlu diketahui untuk pengelolaan Sumber daya perikanan di perairan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis karakteristik biologi ikan Selar dilihat dari nisbah kelamin, panjang dan berat, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan isi lambung ikan. Serta menganalisis karakteristik ekologi ikan Selar dilihat dari parameter fisika, kimia dan biologi perairan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2019 di pesisir perairan Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel ikan menggunakan Simple Random Sampling (acak sederhana) yaitu metode yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi menjadi anggota dari kerangka sampel. Penentuan stasiun pengambilan sampel kualitas air berdasarkan teknik purposive sampling yang terdiri dari 3 titik stasiun dan sampel diambil pada dua kedalaman setiap stasiun. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu dengan mengukur parameter fisika dengan penentuan kedalaman berdasarkan kecerahan yakni suhu, kecerahan dan kecepatan arus, parameter kimia meliputi salinitas, pH, DO, alkalinitas, nitrat, orthofosfat dan silika. Parameter biologi yaitu kelimpahan plankton, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman dan indeks dominasi. Hasil penelitian pada aspek biologi ikan selar di peroleh hasil sebagai berikut : sampel ikan Selar sebanyak 103 ekor, ikan Selar jantan sebanyak 56 ekor da; betina) ikan Selar betina sebanyak 47 ekor. Analisis nisbah kelamin 1,1 : 1 (jantan . Sebaran frekuensi panjang ikan selar jantan yang sering tertangkap pada ukuran 17,6-19,1 sebanyak 20 ekor dan yang jarang tertangkap pada ukuran 22,3-23,9 sebanyak 1 ekor. Sebaran frekuensi panjang ikan selar betina yang sering tertangkap pada ukuran 19,7-20,8 cm sebanyak 11 ekor dan ukuran panjang ikan selar betina yang jarang tertangkap yaitu antara 22,9-24 cm. Sebaran frekuensi berat ikan selar jantan yang sering tertangkap di perairan Lekok antara 77,6-111 gr sebanyak 17 ekor dan yang tidak tertangkap antara 210-244,3 gr. Berat ikan selar betina yang sering tertangkap antara 87,1-103,6 gr sebanyak 15 ekor dan yang jarang tertangkap yaitu antara 152,9-169,4 gr sebanyak 1 ekor. TKG yang banyak ditemukan pada ikan selar jantan ialah pada TKG I yaitu 26 ekor dan TKG paling sedikit pada TKG IV yaitu 6 ekor. TKG yang banyak ditemukan pada ikan selar betina ialah pada TKG I dan TKG II sebanyak 15 ekor dan yang paling sedikit pada TKG IV sebanyak 3 ekor. Analisisvii hubungan panjang dan berat pada ikan selar jantan yaitu b=3,62 yang artinya b>3, dan hubungan panjang dan berat ikan selar betina yaitu b=3,18 yang artinya b>3. Hubungan panjang dan berat dari ikan selar jantan dan betina menunjukkan bahwa ikan selar memiliki pertumbuhan alometrik positif. Hubungan fekunditas dengan berat ikan memiliki determinasi R2 = 0,564, hal ini dapat dikatakan bahwa semakin berat tubuh ikan maka semakin banyak telur yang dihasilkan. Hasil komposisi fitoplankton di dalam lambung ikan selar yaitu Chrysophyta 40,8%, Chlorophyta 25,4%, Cyanobacteria 1,5%, sedangkan zooplankton yang ditemukan pada lambung ikan selar yaitu Ciliophora sebanyak 32,3 % Hasil penelitian kualitas air di wilayah pesisir perairan Lekok diperoleh hasil sebagai berikut: nilai suhu kedalaman 1 berkisar antara 29,20C – 31,90C dan kedalaman 2 berkisar antara 300C – 31,60C, kecerahan berkisar antara 30 cm – 105,5 cm, kecepatan arus berkisar antara 0,0096 m/s – 0,279 m/s. Salinitas kedalaman 1 berkisar antara 19 – 31 ppt dan kedalaman 2 berkisar antara 17 – 31 ppt. pH kedalaman 1 berkisar antara 6,6 – 9,3 dan kedalaman 2 berkisar antara 7 – 9,2. DO kedalaman 1 berkisar antara 4,3 – 7,7 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 4,3 – 7 mg/L. Alkalinitas kedalaman 1 berkisar antara 160 – 200 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 160 – 200 mg/L. Ortofosfat kedalaman 1 berkisar antara 0,009 – 0,140 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 0,009 – 0,087 mg/L. Nitrat kedalaman 1 berkisar antara 0,020 – 0,178 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 0,029 – 0,199 mg/L. Silika kedalaman 1 berkisar antara 1,431 – 5, 087 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 1,375 – 4,672 mg/L. Hasil kualitas air tersebut cukup optimum dan tergolong baik. Untuk kelimpahan fitoplankton kedalaman 1 berkisar antara 236,99 – 9217,48 sel/L dan kedalaman 2 berkisar antara 261,93 – 8986 sel/L, sedangkan nilai kelimpahan zooplankton pada kedalaman 1 diperoleh nilai antara 6,24 - 124,73 ind/L dan pada kedalaman 2 diperoleh 12,47 – 62,36 ind/L. Kelimpahan relatif tertinggi terdapat pada divisi Chlorophyta, sedangkan kelimpahan relatif zooplankton tertinggi yaitu divisi Ciliophora. Indeks keragaman keragaman fitoplankton tergolong dalam komunitas sedang, sedangkan indeks keragaman zooplankton tergolong komunitas sedang hingga tidak stabil. Indeks dominansi fitoplankton mendekati 0, artinya tidak ada spesies yang mendonimasi di perairan tersebut, sedangkan indeks dominansi zooplankton mendekati 1, artinya ada spesies yang mendomiasi di wilayah tersebut. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dilihat dari aspek biologinya ikan selar masih dalam kondisi yang normal dan layak untuk ditangkap serta dari sisi ekologinya kondisi kualitas air tergolong baik dan masih dalam batas optimum untuk proses pertumbuhan fitoplankton. Kondisi ikan dilihat dari aspek biologi, maka ikan selar tergolong ikan yang layak untuk ditangkap, tetapi perlu adanya regulasi ukuran penangkapan ikan Selar sehingga kelestarian Sumber daya ikan Selar di perairan Lekok dapat terjaga.