Fraksinasi Dan Bioavailabilitas Logam Berat Nikel (Ni) Dan Tembaga (Cu) Pada Sedimen Di Teluk Jakarta

Main Author: Ariani, Silvy Amalin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170824/1/Silvy%20Amalin%20Ariani.pdf
http://repository.ub.ac.id/170824/
Daftar Isi:
  • Teluk Jakarta merupakan salah satu perairan di Indonesia dengan aktivitas manusia yang sangat padat dan menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat Cu dan Ni yang banyak digunakan dalam kegiatan industri. Logam yang masuk ke perairan akan terakumulasi dan mengendap pada sedimen. Peningkatan konsentrasi ketersediaan logam berat dalam sedimen dapat memberikan pengaruh negatif bagi rantai makanan. Ketersediaan logam berat di lingkungan dipengaruhi oleh bentuk serta tipe ikatan dari logam tersebut. Fraksinasi bertingkat dapat digunakan untuk mengetahui ketersediaan logam berat di lingkungan perairan bagi biota serta mengetahui apakah keberadaan logam tersebut berasal dari aktivitas antropogenik atau berasal dari alam. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode fraksinasi bertingkat dari Community Bureau of Reference, Sequential Extraction Percentages (BCR SEP) yang mengacu pada European Comission dan pengukuran bahan organik total menggunakan metode Loss On Ignition. Analisis data konsentrasi fraksi logam berat dan kandungan bahan organik total dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik menggunakan Microsoft Excel. Hasil analisis fraksi logam berat diuji korelasinya dengan kandungan bahan organik menggunakan software Minitab 17. Hasil yang didapatkan yaitu, pada fraksi 1 dengan nilai rata-rata logam Ni adalah sebesar 5.66 mg/kg dan Cu sebesar 1.56 mg/kg. Pada fraksi 2 (tereduksi), nilai ratarata logam Ni adalah 7.19 mg/kg dan untuk Cu sebesar 1.79 mg/kg. Kemudian, pada fraksi 3 (teroksidasi), nilai rata-rata untuk konsentrasi fraksi logam berat Ni adalah sebesar 4.17 mg/kg, dan Cu sebesar 8.61 mg/kg. Untuk nilai rata-rata konsentrasi fraksi 4 (residual) logam Ni adalah sebesar 10.61 mg/kg dan untuk Cu sebesar 15.22 mg/kg. Lalu, untuk bioavailabilitas logam Ni di perairan Teluk Jakarta sangat tinggi sedangkan bioavailabilitas logam Cu lebih bervariasi, dan dapat membahayakan biota perairan walaupun logam Cu bersifat esensial pada tingkat tertentu. Selain itu, kondisi perairan Teluk Jakarta berada pada kategori medium risk karena berada pada rentang nilai 11-30%. Untuk hubungan atau keterkaitan antara bahan organik total dengan konsentrasi fraksi logam Ni cenderung lemah dan untuk logam Cu cenderung kua