Pendugaan Pencemaran Perairan dengan Metode Indeks Pencemaran (IP) pada Bendungan Serut, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar
Main Author: | Suteja, Putri Yuliani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170768/ |
Daftar Isi:
- Pencemaran yang terjadi di perairan bendungan merupakan masalah penting yang perlu memperoleh perhatian dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan beragamnya sumber pencemar yang masuk dan terakumulasi di bendungan. Tingginya tingkat aktivitas masyarakat yang berada di sekitar perairan bendungan menyebabkan sumber masukan bahan pencemar juga meningkat. Berbagai macam sumber pencemar tersebut akan terakumulasi menjadi beban limbah atau beban pencemaran yang memacu proses pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran air diikuti dengan penurunan kualitas air. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi kualitas air di Bendungan Serut dan untuk menganalisis indeks pencemaran yang masuk kedalam Bendungan Serut berdasarkan perhitungan Indeks Pencemaran. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019 – Maret 2019 di Bendungan Serut, Kabupaten Blitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu dengan melakukan pengumpulan data, analisis data dan intrepetasi data yang bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai keadaan lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam menentukan lokasi/stasiun penelitian adalah Purpossive Random Sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (acak terpilih) pada stasiun pengamatan. Penetapan stasiun ini berdasarkan perbedaan penggunaan lahan oleh masyarakat. Sampling Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada 4 stasiun yaitu pada staisun 1 merupakan inlet bendungan (aliran dari perairan Waduk Wlingi), stasiun 2 merupakan inlet bendungan (aliran sungai bogel) terdapat keramba ikan, stasiun 3 merupakan daerah tengah atau dekat dengan oulet bendungan (terdapat aktivitas peternakaan dan pertanian), sedangkan stasiun 4 merupakan bagian outlet dimana sekitar bendungan terdapat pemukiman, tempat edukasi dan PLTA. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil pengukuran kualitas air di Bendungan Serut diperoleh hasil suhu berkisar antara 26.5oC – 30.4oC. Hasil TSS berkisar 0.78 mg/l – 1.58 mg/l. Hasil kecerahan berkisar antara 20.75 cm – 32.75 cm. Hasil DO berkisar antara 5.7 mg/l – 10.3 mg/l. Hasil BOD berkisar antara 6.96 mg/l - 12.69 mg/l yang melebihi baku mutu PP No.82 tahun 2001 pada kelas II. Hasil COD berkisar antara 18.2 mg/l – 35.7 mg/l yang melebihi baku mutu PP No.82 tahun 2001 pada kelas II. Hasil Nitrat berkisar antara 0.1448 mg/l – 0.4924 mg/l. Hasil Orthofosfat berkisar antara 0,2144 mg/l – 0,3717 mg/. Berdasarkan data hasi perhitungan kelimpahan fitoplankton maka diperoleh nilai kelimpahan fitoplankton di Bendungan Serut berkisar antara 1766 ind ml – 1973 ind/ml. Berdasarkan perhitungan beban pencemaran IP Bendungan Serut parameter yang melampaui baku mutu yaitu paramter BOD dan COD dan perhitungan menggunakan metode IP (indeks pencemaran) maka, Bendungan Serut tergolong dalam kategori tercemar ringan sampai dengan tercemar berat, sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan strategi pengelolaan dan pengendalian air di Bendungan Serut supaya pemanfaatan sumber daya air tersebut sesuai dengan peruntukannya.