Struktur Komunitas Plankton Sebagai Indikator Saprobitas Di Pesisir Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya
Main Author: | Mufida, Melinda Mega |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170732/ |
Daftar Isi:
- Surabaya merupakan kota industri yang maju pesat dimana kebanyakan dilalui oleh sungai yang sekaligus sebagai saluran pembuangan berbagai limbah industri maupun limbah rumah tangga yang banyak mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan masyarakat juga kehidupan biota lainnya. Sungai-sungai tersebut pada akhirnya akan bermuara ke perairan di Surabaya, salah satunya adalah Pesisir Kenjeran. Terdapat berbagai kegiatan manusia disekitar pesisir Pesisir Kenjeran yang dapat menghasilkan limbah berbahaya bagi perairan. Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, bahwa kandungan logam berat Pb dan Cu di Pesisir Kenjeran melebihi batas standar maksimum yang ditetapkan yaitu 0,008 mg/L. Kegiatan pemantauan dalam mengurangi efek pencemaran dapat dilihat dari keberadaan suatu biota air. Salah satu biota yang memiliki peranan penting di dalam perairan dan dapat dijadikan sebagai indikator biologi adalah plankton. Salah satu cara untuk mengukur kualitas suatu perairan menggunakan plankton yaitu dengan mengetahui nilai indeks saprobitas, dimana indeks saprobitas berkaitan dengan tingkat pencemaran suatu perairan. Indeks saprobitas didapat setelah mengetahui struktur komunitas plankton di perairan tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisi komposisi dan struktur komunitas plankton serta menganalisis tingkat pencemaran perairan Pesisir Kenjeran melalui indeks saprobitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang berarti melakukan suatu kajian dengan menghimpun data yang ada terlebih dahulu untuk kemudian dianalisis sehingga informasi yang didapat tersampaikan dengan jelas mengenai keadaan yang diamati. Stasiun pengamatan ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling yaitu penentuan titik sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Pengambilan sampel air dilakukan sekitar pukul 10.00 – 12.00 WIB yang dilaksanakan setiap 1 minggu sekali selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan beberapa parameter kualitas air berada dalam kondisi yang sesuai baku mutu antara lain, kecerahan, arus, pH, oksigen terlarut (DO), salinitas, BOD, alkalinitas, dan silika. Parameter kaulitas air lainnya yaitu suhu, COD, dan amonia menunjukkan hasil yang melebihi baku mutu yang sudah ditetapkan oleh KepMenLH No. 51 Tahun 2004. Komposisi plankton yang terdapat pada Pesisir Kenjeran terdiri dari 3 divisi fitoplankton (Chrysophyta, Chlorophyta, dan Phyrrophycophyta) dan 1 filum zooplankton (Arthropoda). Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 6.204 – 42.805 sel/mL tergolong kelimpahan sedang sedangakan kelimpahan zooplankton berkisar antara 0 – 59 ind/mL tergolong kelimpahan rendah. Indeks keanekaragaman fitoplankton dan zooplankton berkisar <1 yang berarti stabilitas komunitas berada dalam kondisi tidak stabil. Indeks dominansi fitoplankton berkisar <0,5 yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi sedangkan indeks dominansi zooplankton berkisar >0,5 yang berarti ada satu spesies yang paling mendominasi. Tingkat pencemaran perairan Pesisir Kenjeran berdasarkan nilai Indeks Saprobitas berkisar antara 0,333 – 1 yang termasuk dalam fase β- Mesosaprobik yairu fase dengan tingkat pencemaran ringan. Berdasarkan nilai Tingkat Saprobik Indeks berkisar antara 1,333 – 5,5 yang termasuk dalam fase Oligosaprobik yaitu fase dengan tingkat pencemaran ringan hingga sangat ringan.