Analisis Pengembangan Usaha Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) Di Tambak Bambang VB. Handoyo Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Main Author: | Rukmi, Anggun Kusumaning |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170728/ |
Daftar Isi:
- Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Tuban (2012), produksi perikanan Kabupaten Tuban pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar 19.949,96 ton yang terdiri atas usaha penangkapan sebesar 10.993,68 ton dan usaha budidaya sebesar 8.956,28. Nilai produksi perikanan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp. 201.249.340.000,00 yang terdiri atas usaha penangkapan sebesar Rp. 66.910.200.000,00 dan usaha budidaya sebesar Rp. 134.339.140.000,00 Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1) Mengetahui kondisi faktual usaha, baik dari aspek teknis,aspek manajemen, aspek pemasaran, dan aspek finansial usaha budidaya udang vanname di Tambak Bambang VB. Handoyo. 2). Menganalisis strategi pengembangan usaha budidaya udang vanname yang ada di Tambak Bambang VB. Handoyo. Metode yang akan dilakukan yaitu metode deskriptif. Teknik pengambilan data dengan cara wawancara, observasi, kuisioner dan dokumentasi. Jenis data yang digunkan yaitu data primer dan data sekunder yang ada pada usaha ini. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif berupa analisis SWOT dan deskriptif kuantitatif berupa analisis jangkan pendek dan jangka panjang. Penelitian dilakukan pada usaha budidaya udang vanname di Tambak Bambang VB. Handoyo Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Usaha budidaya udang vanname ini dimulai pada tahun 1989 dengan pemilik pertama bernama Bapak Winata yang menjabat hingga tahun 2005. Kemudian pada tahun 2005 usaha ini berganti pemilik menjadi Bapak Andreas hingga tahun 2009, danpada tahun 2009 usaha ini berganti pemilik lagi menjadi Bapak Bambang Budihandoyo. Usaha ini sejak awal berada di Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Bermodalkan uang Rp 200.000.000 yang berasal dari uang pribadi.Saat ini kolam yang dimiliki Tambak Bambang VB. Handoyo adalah sebanyak 6 kolam. Aspek teknis dalam usaha ini terdiri dari persiapan kolam, penebaran benih udang vanname, pemberian pakan, pengelolaan kualiats air, manajemen kesehatan udang vanname dan pemanenan udang vanname. Aspek pemasaran yang terdiri dari strategi pemasaran dalam usaha ini yaitu dengan menentukan target pasar sesuai kebutuhan konsumen, target pasar yang dipilih adalah kelompok pengusaha olahan udang. Dalam bauran pemasaran terdiri dari 4P dimana produk dari usaha ini yaitu udang vanname, tempat dari usaha ini terletak di Desa Kradenan, Kecamatan Palang, harga yang ditetapkan yaitu untuk 1 kilogram sebesar Rp. 47.000 dan promosi yang dilakukan melalui mulut kemulut. Saluran pemasaran dalam usaha ini hanya melewati satu tangan yaitu dari pembudidaya langsung ke konsumen.Aspek manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam usaha ini untuk kolam ukuran 30 x 50 m menggunakan200.000-250.000 ekor benur udang vanname, dan menggunakan pakan buatan (pelet). Masa buddiaya yang dilakukan selama 3 bulan. Semua kegiatan dilakukan oleh 5 pekerja yang sudah diberi tugas pekerjaan masing-masing. vii Aspek finansial dalam usaha ini terdiri dari jangka pendek dan jangka panjang. Dimana untuk jangka pendek didapatkan hasil biaya produksi sebesar Rp 234.763.625, penerimaan sebesar Rp 564.000.000, R/C sebesar 2,40, keuntungan Rp 329.326.275, BEP total Rp 167.735.989, BEP Unit 3.568 kilogram, rentabilitas 41,70%. Sedangkan jangka panjang didapatkan hasil NPV sebesar Rp 42.078.617, Net B/C 1,96, IRR 39%, PP 1,8 tahun. Analisis SWOT yang didapatkan dari menganalisis faktor internal dan eksternal mendapatkan titik kordinat sumbu X (2,9) dan sumbu Y (2,3). Setelah di gambarkan pada diagram SWOT maka letak titik kordinat terletak pada kuadran 1. Dimana artinya strategi yang harus dilakukan yaitu memaksimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam usaha tersebut. Strategi yang harus dilakukan yaitu strategi agresif atau strategi (SO). Saran yang dapat diberikan adalah 1). Pemerintah lebih mempermudah regulasi perpanjangan SIUP dan lebih informatif tentang informasi pasar. 2). Pembudidaya lebih mengoptimalkan penggunaan jumlah kolam dan lebih meningkatkan kualitas SDM pekerja. 3). Untuk akademisi perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang teknis budidaya udang vanname yang lebih efektif.