Analisis Kualitas Air dan Beban Residu Pestisida di Sungai Kalisat Kecamatan Dau Kabupaten Malang

Main Author: Putri, Devina Andriani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170704/
Daftar Isi:
  • Penelitian tentang kualitas air dan residu pestisida ini memiliki tujuan mengetahui kualitas air dan residu pestisida pada air sungai dan perifiton di Sungai Kalisat, Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan survei. Pengukuran kualitas air dilakukan di lapang (suhu, kecepatan arus, kecerahan, pH, Oksigen terlarut, karbondioksida) dan di laboratorium (nitrat dan ortofosfat). Uji resdiu pestisida dilakukan di laboratorium dengan membawa sampel air dan perifiton yang sudah diambil dari lapang. Hasil pengukuran kualitas air pada parameter fisika dan kimia didapatkan suhu berkisar antara 19 – 23 °C, suhu tersebut termasuk rendah dan kurang mendukung kehidupan perifiton. Kecepatan arus 0,38 – 1 m/s tergolong cepat hingga sangat cepat. Kecerahan 100%, sangat mendukung untuk fotosintesis. Derajat keasaman 5,9 – 6,6 kurang mendukung kehidupan perfiton. Oksigen terlarut 7,26 – 7,92 mg/l optimal untuk kehidupan perifiton dan memenuhi baku mutu sungai (kelas II). Karbondioksida 7,9 – 23,9 mg/l cukup tinggi namun dapat ditolerasi perifiton mengingat aktivitas perifiton dalam fotosintesis. Nitrat 0,226 – 3,868 mg/l dan ortofosfat 0,0029 – 0,0675 mg/l sangat optimal untuk memenuhi kebutuhan unsur hara perifiton. Pada pengukuran biologi dengan menggunakan perifiton didapatkan 14 genus antara lain Groenbladia sp., Bracteacoccus sp., Pediastrum sp., Treubaria sp., Cladophora sp., Netrium sp., Clostarium sp., Mougeotia sp., Chlorosarcinocapsis sp., Ankistrodesmus sp., Genicularia sp., Sirogonium sp., Mesotaenium sp., dan Pseudomuriella sp. Divisi Chrysophyta diwakili oleh 5 genus yaitu Amphipleura sp., Tetradriella sp., Anomoeoneis sp., Tabellaria sp., dan Stauroneis sp. Divisi Cyanophyta diwakili oleh 2 genus antara lain Chroococcus sp. dan Eucapsis sp. rata-rata kelimpahan selama penelitian adalah 1175 sel/cm2. Indeks keanekaragaman berkisar antara 2,23 – 2,70 yang menggolongkan keanekaragman perifiton dalam keadaan sedang dan indeks dominasi berkisar antara 0,07 – 0,11 yang menunjukkan tidak ada spesies yang mendominasi. Hasil pengukuran residu pestisida didapatkan bahan aktif beta siflutrin dengan kisaran 0,00705 – 0,02661 ppm pada air dan 0,00004 – 0,01373 ppm pada perifiton, propoksur berkisar antara 0,01718 – 0,0643 ppm pada air dan 0,00353 – 0,00756 ppm pada perifiton, karbofuran berkisar antara 0,01944 – 0,07272 ppm pada air dan 0,00458 – 0,00936 ppm pada perifiton dan karbaril berkisar antara 0,0142 – 0,05324 ppm pada air dan 0,00227 – 0,00535 ppm pada perifiton. Kisaran residu pesisida tersebut masih dibawah baku mutu yang ditentukan oleh Permenkes RI No. 416 tahun 1990 untuk air dan EU Pesticide Database untuk perifiton. Beberapa kualitas air kurang mendukung kehidupan perifiton seperti suhu, kecepatan arus, dan derajat keasaman. Sementara parameter lain seperti kecerahan, nitrat, ortofosfat dan oksigen terlarut cukup optimal untuk kehidupan perifiton di Sungai Kalisat. Untuk mengurangi pencemaran pestisida ke perairan diperlukan kepedulian dan kesadaran dari petani untuk memperhatikan penggunaan pestisida baik jenis dan dosis.