Analisis Histopatologi Ginjal Ikan Patin (Pangasius sp.) yang Diinfeksi Bakteri Edwarsiella tarda dengan Pengobatan Enrofloxacin
Main Author: | Udin, Muhamad Rofik |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170698/ |
Daftar Isi:
- Komoditas budidaya yang memiliki nilai komersial penting salah satunya adalah ikan patin. Ikan patin merupakan jenis ikan yang cukup rentan terhadap penyakit Edwardsielliosis yang disebabkan bakteri Edwardsiella tarda. E. tarda adalah agen penyebab penyakit yang kerap ditemukan menyebabkan kegagalan pada budidaya catfish di Indonesia. Tanda klinis pada penyakit ini adalah adanya bercak merah pada kulit dibawah rahang, operkulum, disekitar perut, dan anus serta bagian bawah sirip. Cara mengetahui perubahan patologi pada jaringan yang terinfeksi penyakit, perlu dilakukan pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan histopatologi pada ikan dapat memberikan gambaran perubahan jaringan ikan yang terinfeksi penyakit. Dalam penentuan penyakit pada ikan, diagnosa penyakit merupakan langkah awal yang perlu diterapkan. Pengendalian yang biasa dilakukan yaitu dengan pemberian obat atau antibakteri seperti bahan-bahan antibiotik, salah satunya adalah antibiotik enrofloxacin yang memiliki efek bakterisidal terhadap bakteri patogen. Metode penanggulangan penyakit pada ikan air tawar adalah dengan penggunaan zat kimia atau antibiotika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh infeksi bakteri E. tarda terhadap histopatologi ginjal ikan patin (Pangasius sp.) yang diobati dengan antibiotik enrofloxacin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Balai Karantina Ikan dan Pengendali Mutu (BKIPM) Kelas I, Juanda, Surabaya pada bulan November 2018 sampai dengan Februari 2019. Penelitian ini menggunakan pengambilan data secara deskriptif. Pengambilan data secara deskriptif menampilkan data dalam bentuk gambar sehingga menghasilkan informasi mengenai kondisi jaringan ginjal ikan patin yang diiinfeksi bakteri E. tarda dengan pengobatan enrofloxacine. Perlakuan yang digunakan untuk pengobatan yaitu dosis A (4 ppm), B (8 ppm) dan C (12 ppm). Penelitian ini menggunakan parameter uji yang terdiri atas parameter utama dan parameter penunjang. Parameter utama yakni pengamatan histopatologi ginjal ikan patin (Pangasius sp.), sedangkan parameter penunjang meliputi pengamatan patologi klinis dan pengukuran kualitas air. Semua data yang didapat dianalisis dari masing-masing perlakuan dan diuji secara statistik dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA) sesuai dengan rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian dari perlakuan tersebut yaitu didapatkan kerusakan jaringan berupa degenerasi hidrofik dan kongesti. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu penggunaan antibiotik enrofloxacin memberikan pengaruh terhadap penurunan kerusakan pada histopatologi ginjal ikan patin (Pangasius sp.). Perlakuan B (8 ppm) menunjukkan kerusakan paling rendah diantara perlakuan yang lain, terjadi pemulihan jaringan ginjal, dan struktur jaringan sudah mengarah pada struktur jaringan ginjal ikan normal.