Pengaruh Media yang Berbeda Terhadap Produksi Spora dan Efisiensi Sporulasi Bacillus sp

Main Author: Mahfuzhoh, Iftitah Laili
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170695/
Daftar Isi:
  • Bakteri dari genus Bacillus secara mikroskopis memiliki bentuk basil atau batang tunggal yang dapat dijumpai di tanah dan di air. Bacillus sangat potensial untuk dikembangkan dalam industri bioteknologi. Salah satu bioteknologi yang digunakan yaitu aplikasi terhadap probiotik dalam bentuk sel vegetatif. Akan tetapi, bentuk sel vegetatif tidak dapat bertahan di kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan sel dibandingkan dalam bentuk spora. Salah satu faktor pembentukan spora pada Bacillus yaitu ketersediaan nutrisi pada media tumbuh yang digunakan untuk memproduksi spora. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan media terhadap produksi spora dan efisiensi sporulasi bakteri Bacillus sp. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah media yang berbeda yaitu Difco Sporulation Medium (DSM), Chemically Define Sporulation Medium (CDSM), Double DSM, Sythetic Replacement Sporulation Medium (SRSM 1), SRSM 2 dan dextrose media. Parameter uji yang diamati antara lain yaitu pertumbuhan sel vegetatif dengan kepadatan awal 2x107 sel/ml, produksi spora, efisiensi sporulasi dan perkecambahan dengan kepadatan awal setiap media sama yaitu 106 spora/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan sel vegetatif pada media yang berbeda memiliki pola yang sama. Jumlah sel vegetatif tertinggi didapatkan pada media Double DSM dengan kepadatan 11,2x108 sel/ml dan terendah pada media SRSM 1 dengan kepadatan 0,56x108 sel/ml. Kisaran laju pertumbuhan sel vegetatif pada media yang berbeda sebesar 1,37-1,99 jam-1 dengan laju pertumbuhan tertinggi didapatkan pada media SRSM 2 dan terendah pada media SRSM 1. Produksi spora tertinggi didapatkan pada media Double DSM dengan kepadatan 8,12x108 spora/ml dan terendah pada media SRSM 1 dengan kepadatan 0,28x108 spora/ml. Efisiensi sporulasi tertinggi pada media Double DSM dengan persentase 73% dan terendah pada media SRSM 1 dengan persentase 51%. Perkecambahan tertinggi didapatkan pada media Double DSM dengan kepadatan 11,72x107 sel/ml dan terendah pada media SRSM 1 dengan kepadatan 2,93x107 sel/ml. Dapat disimpulkan bahwa media yang berbeda mempengaruhi produksi spora dan efisiensi sporulasi pada bakteri Bacillus sp. dan media Double DSM adalah media yang menghasilkan spora dan efisiensi sporulasi tertinggi pada bakteri Bacillus sp.