Perilaku Konsumen dan faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Ikan dan Olahannya (Studi Kasus di Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung Pacitan Jawa Timur)

Main Author: Larasati, Tensi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170611/1/Tensi%20Larasati%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/170611/
Daftar Isi:
  • Ikan merupakan bahan pangan dengan kandungan gizi yang sangat tinggi, khususnya kandungan protein yang sangat baik untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Pola konsumsi seseorang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok. Terpenuhinya kebutuhan akan karbohidrat mendorong masyarakat lebih berorientasi kepada menu yang lebih tinggi nilainya, yaitu protein hewani. Perilaku konsumen menurut, dipengaruhi 4 aspek utama yaitu budaya, sosial, personal (umur, pekerjaan, kondisi ekonomi) serta psikologi (motivasi, persepsi, percaya). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi ikan dan olahannya di Desa Purwoasri. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi ikan dan olahannya di Desa Purwoasri. Untuk menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi konsumsi ikan dan olahannya di Desa Purwoasri Waktu pelaksanaan penelitian ini mulai 18 Maret 2019 sampai 30 April 2019. Objek penelitian ini adalah masyarakat Desa Purwoasri. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini rumah tangga di Desa Purwoasri yaitu sebanyak 668 KK. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel yaitupurposive sampling dengan rumus slovin didapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 87KK. Jenis data dalam penelitian ada dua macam, data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada menggunakan observasi, wawancara, kuesioner,dan dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Selanjutnya data diuji dengan uji instrumen, uji asumsi klasik dan uji statistik pada regresi linier berganda. Responden di Desa Purwoasri dilihat dari usia, sebagian besar usia respondenadalah 41-50 tahun. Dilihat dari pekerjaan, sebagian besar pekerjaan responden adalah IRT (Ibu Rumah Tangga). Sebagian besar pendapatan responden antara Rp. 2.100.000,00 hingga Rp. 3.000.000,00. Jumlah anggota keluarga sebagian besar berjumlah 4 orang. Tingkat pendidikan sebagian besar SMA. Gambaran pola konsumsi, jumlah konsumsi ikan diDesa Purwoasri sebesar 983 kilogram (Kg) per kepala keluarga per bulan dan sebesar 282 kilogram (Kg) per kapita per bulan, dalam setahun maka rata-rata jumlah konsumsi ikan responden adalah sebesar 38,9 kilogram (Kg) per kapita per tahun. Dalam sebulan rata-rata jumlah konsumsi ikan responden adalah 11-15 Kg per kepala per bulan sebebesar 56%. Jenis ikan segar yang sering dikonsumsi adalah ikan laut sebesar 77%. Jenis ikan laut yang sering dikonsumsi adalah ikan layur sebesar 40% dan jenis ikan air tawar yang sering dikonsumsi adalah ikan lele sebesar 13%. Olahan ikan yang siap saji terbanyak viii adalah tahu tuna sebesar 30% dan olahan ikan belum dimasak adalah ikan hiu (kelong) sebesar 22%.Untuk selera sebagian besar responden setuju bahwa selera mempengaruhi dalam mengkonsumsi ikan dan olahannya. Untuk persepsi harga ikan sebagian besar responden menjawab bahwa tidak mengkonsumsi ikan jika harga ikan naik. Sebagian besar responden pada persepsi harga substitusi ikan bahwa responden tidak mengkonsumsi ikan dan olahannya dan akan mengganti ikan dengan barang subtitusi ikan jika harga ikan naik dan harga barang substitusi murah. Gambaran perilaku konsumen dilihat dari budaya, alasan mengkonsumsi ikan adalah ikan memiliki kandungan gizi. Kendala yang mempengaruhi konsumsi ikan adalah rasa bosan. Tidak ada perencanaan bulanan mengkonsumsi ikan. Tidak ada larangan mengkonsumsi ikan. Dilihat dari kelompok acuan, tidak ada saran kenalan mengkonsumsi ikan. Tidak ada ajakan kenalan mengkonsumsi ikan. Dilihat dari gaya hidup, tanggapan terhadap ikan yang dikonsumsi adalah rasanya enak. Jenis masakan ikan yang banyak disukai adalah ikan bakar. Tempat membeli ikan untuk dikonsumsi adalah di pasar ikan. Dilihat dari pengetahuan, manfaat ikan yang diketahui adalah kandungan gizi tinggi. Model regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 9,197 + 0,0000004089X1 - 0,290X2 + 0,144X3 – 3,791D1 + 0,756D2+e Jika tidak ada variabel bebas (variabel pendapatan, variabel jumlah anggota keluarga, variabel tingkat pendidikan, variabel persepsi harga ikan, variabel persepsi harga substitusi ikan) maka jumlah konsumsi ikan di Desa Purwoasri adalah sebanyak 9,197 Kg/keluarga/bulanJika variabel pendapatan (X1) mengalami kenaikan sebanyak satu rupiah perbulan maka diikuti peningkatan jumlah konsumsi ikan di Desa Purwoasri sebanyak 0,00000004089 Kg/keluarga/bulan.Jika variabel jumlah anggota keluarga (X2) mengalami kenaikan sebanyak satu orang maka akan diikuti oleh penuruna jumlah konsumsi ikan di Desa Purwoasri sebanyak 0,290 Kg/keluarga/bulan.Jika variabel tingkat pendidikan (X3) mengalami kenaikan sebanyak satu tingkat maka akan diikuti oleh peningkatan jumlah konsumsi ikan di Desa Purwoasri sebanyak 0,144 Kg/keluarga/bulan.Jika variabel persepsi harga ikan (D1) jika harga ikan naik maka jumlah konsumsi ikan di Desa Purwoasri sebanyak 5,406 Kg/keluarga/bulan.Jika variabel persepsi harga subtitusi ikan (D2) jika harga substitusi ikan murah maka jumlah konsumsi ikan di Desa Purwoasri sebanyak 9,197 Kg/keluarga/bulan. Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai adjusted R2 adalah 0,631 berarti variasi variabel ndependen mampu dijelaskan oleh dari variasi variabel independen sebesar 63,1%. Faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap jumlah konsumsi ikan dan olahannya adalah faktor pendapatan, persepsi harga ikan dan persepsi harga subtitusi ikan. Dan faktor jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan berpengaruh secara tidak nyata. Faktor dominan pada penelitian ini adalah persepsi harga substitusi ikan dilihat dengan nilai ujit yang paling besar yaitu 2,408.