Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Mangrove Lindur (Bruguiera gymnorrhyza) Pada Permen Karet Terhadap Aktivitas Antibakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus viridans
Main Author: | Pamungkas, Rizali Agung |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170577/ |
Daftar Isi:
- Tanaman lindur (Bruguiera gymnorrhyza) adalah tanaman mangrove yang biasa dikenal sebagai bakau daun besar, yang memiliki akar papan dan lutut serta ketinggiannya dapat mencapai 30 meter. Salah satu jenis tanaman mangrove yang memiliki potensi sebagai antibakteri adalah Bruguiera gymnorrhiza atau tanaman lindur. Bruguiera gymnorryza memiliki aktivitas bioaktif tanin, saponin, dan flavonoid. Tanin memiliki aktivitas antibakteri dengan cara mengkerutkan dinding sel atau membran sel, sehingga mengganggu permeabilitas sel yang dapat mengakibat terganggunya aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya terhambat dan mati. Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi. Ekstrak daun Bruguiera gymnorrhyza memiliki aktivitas antibakteri tinggi terhadap bakteri. Bakteri uji pada ekstrak daun Bruguiera gymnorrhyza ini bakteri Streptococcus mutan dan Streptococcus viridans. Streptococcus mutans adalah mikroorganisme penyebab karies gigi yang sangat berperan pada permulaan terjadinya karies gigi. Penyakit gigi merupakan jenis penyakit di urutan pertama yang di keluhkan masyarakat. Penyakit gigi dikeluhkan 60 persen penduduk Indonesia. Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat produk permen yang mempunyai aktivitas antibakteri penyebab karies gigi serta menentukan dosis esktrak daun mangrove Bruguiera gymnorrhyza yang dapat di tambahkan ke permen karet sebagai antibakteri Steptococcus mutan dan Streptococcus viridans. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 di Laboratorium Penanganan Hasil Perikanan dan Laboratorium Keamanan Hasil Perikananan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pada penelitian ini dilakukan 2 tahap pengujian. Pengujian tahap pertama penentuan dosis konsentrasi ekstrak daun mangrove, aktivitas antibakteri zona hambat MIC (Minimum Inhibitor Concentration), dan rendemen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Penelitian tahap kedua dilakuan pengujian aktivitas antibakteri zona hambat pada permen karet uji toksisitas Lc50 dan organoleptic (uji hedonik dan skoring) Hasil dari data penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan jika terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji Tukey pada taraf 5% dengan SPSS versi 20.0. Kemudian dilakukan pemilihan perlakuan yang terbaik pada hasil penelitian dengan menggunakan metode de garmo Pada penelitian tahap pertama ektraksi di dapatkan sebesar 4,2%. Nilai uji aktivitas antibakteri Streptococcus mutan konsetrasi dosis ektrak daun mangrove 5mg/ml, 10mg/ml, 15mg/ml, 20mg/ml, 25mg/ml dengan nilai berturut-turut sebesar 0,26 mm; 2,19 mm; 3,41 mm; 5,68 mm; dan 6,76 mm. Nilai uji aktivitas antibakteri Streptococcus viridans konsetrasi dosis ektrak daun mangrove 5mg/ml, 10mg/ml, 15mg/ml, 20mg/ml, 25mg/ml dengan nilai berturut-turut sebesar 5,26 mm; 10,5 mm; 13,1 mm; 17,1 mm; dan 21,4 mm. Nilai MIC aktivitas antibakteri Streptococcus mutans di dapat sebesar 1,35 mg/ml. Nilai MIC aktivitas antibakteri Streptococcus mutans di dapat sebesar 1,62 mg/ml. Sedangkan pada penelitian tahap kedua didapatkan nilai uji permen karet ekstrak daun mangrove pada aktivitas antibakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 2 MIC, 3 MIC, 4 MIC, 5 MIC dengan daya hambat berturut-turut sebesar 7,83 mm; 10,26 mm; 13,05 mm; dan 14,82 mm. Nilai uji permen karet ekstrak daun mangrove pada aktivitas antibakteri Streptococcus viridans dengan konsentrasi 2 MIC, 3 MIC, 4 MIC, 5 MIC dengan daya hambat berturut-turut sebesar 9,21 mm; 12,51 mm; 16,13 mm; dan 20,48 mm. Nilai Lc50 berturut-turut sebesar 1.700 mg/mL, 8.102 mg/mL, 10.502 mg/mL, 10.548 mg/mL, dan 21.662 mg/mL dengan sampel uji permen karet ekstrak daun mangrove. Sedangkan nilai skoring yang di sukai dengan parameter warna, rasa, dan tekstur pada konsentrasi 3 MIC dengan nilai berturut-turut sebesar 4,5; 4,5; dan 4,55. Nilai hedonik yang di sukai dengan parameter warna, rasa, tekstur dan keseluruhan pada konsentrasi 3 MIC dengan nilai berturut-turut sebesar 4; 4; 3,15; dan 4. serta nilai pembobotan yang diperoleh sebesar 0,24. Dari hasil penelitian di atas dapat di tarik kesimpulan Nilai MIC (Minimum Inhibitor Concentration) ekstrak mangrove Bruguiera gymnorriza terhadap bakteri Streptococcus mutan berturut-turut sebesar 1,35 mg/ml serta terhadap bakteri Streptococcus viridian sebesar 1,62 mg/ml. Daya hambat tertinggi pada pertumbuhan Streptococcus mutan dan Streptococcus viridian adalah pada konsentrasi 5 MIC sebesar 14,82 mm yang tergolong sangat kuat dan 20.48 mm yang tergolong sangat kuat. Nilai Lc50 berturut-turut sebesar 1.700 mg/mL, 8.102 mg/mL, 10.502 mg/mL, 10.548 mg/mL, dan 21.662 mg/mL dengan sampel uji permen karet ekstrak daun mangrove.perlakuan terbaik sekaligus produk paling di sukai pada penambahan ekstrak daun mangrove 3 MIC sebesar 4,68 mg/ml. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebaiknya dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap permen karet untuk mengetahui efek samping pada permen karet serta untuk mengetahui pengurangan bakteri yang ada pada mulut.