Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp.) yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Kabupaten Pacitan

Main Author: Afifah, Nyimas Firda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170563/1/Nyimas%20Firda%20Afifah.pdf
http://repository.ub.ac.id/170563/
Daftar Isi:
  • Ikan layang (Decapterus spp.) adalah ikan pelagis kecil dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Ikan layang merupakan salah satu ikan dengan produksi tertinggi yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Kabupaten Pacitan. Ikan ini ditangkap menggunakan alat tangkap purse seine di PPP Tamperan. Produksi ikan yang selalu besar dikhawatirkan dapat mengganggu kelestarian sumberdaya ikan layang. Oleh karena itu pengelolaan berkelanjutan sumberdaya ikan layang perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi lestari sumberdaya ikan layang, mengetahui jumlah tangkapan yang diperbolehkan, serta mengetahui status pemanfaatan sumberdaya ikan layang yang didaratkan di PPP Tamperan, Kabupaten Pacitan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis yang digunakan adalah pendekatan surplus produksi menggunakan 3 model yaitu model Schaefer, model Fox dan model Walter-Hilborn. Hasil analisis menggunakan model surplus produksi yang sesuai adalah model Fox dengan hasil upaya penangkapan optimum (FMSY) sebesar 5.348 trip, sedangkan hasil tangkapan maksimum (YMSY) didapatkan hasil sebesar 1.695 ton. Jumlah upaya penangkapan yang diperbolehkan (FJTB) didapatkan hasil sebesar 4.278 trip, sedangkan jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) didapatkan hasil sebesar 1.356 ton. Tingkat pemanfaatan ikan layang yang didaratkan di PPP Tamperan yaitu 72% dan status pemanfaatannya berada pada Moderately Exploited, dimana pada kondisi ini stok sumberdaya ikan sudah tereksploitasi dari 25% sampai 75% dari nilai MSY. Peningkatan jumlah upaya penangkapan masih dianjurkan tanpa mengganggu kelestarian sumberdaya, namun nilai CpUE mungkin dapat menurun, sehingga diperlukannya pengendalian upaya penangkapan ikan serta penentuan jumlah tangkapan yang diperbolehkan agar tidak mengganggu kelestarian sumberdaya ikan tersebut.