Pengaruh Pemberian Glukosa dengan Dosis yang Berbeda pada Kondisi Miksotrofik terhadap Pertumbuhan, Biomassa, Klorofil-a dan Kandungan Protein Tetraselmis chuii

Main Author: Bano, Apryany Tudensia Dhiu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170474/1/Apryany%20Tudensia%20Dhiu%20Bano.pdf
http://repository.ub.ac.id/170474/
Daftar Isi:
  • Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang hidup di perairan tawar, payau maupun laut. Potensi mikroalga sangat besar sebab dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami. Tetraselmis chuii merupakan salah satu jenis mikroalga yang mudah dicerna dan memiliki kandungan nutrisi tinggi. Kondisi lingkungan menjadi salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pada kultur mikroalga. Kultur mikroalga dapat dilakukan pada kondisi lingkungan fototrofik, heterotrofik, dan miksotrofik. Mikroalga memanfaatkan nutrisi dari karbon organik untuk menghasilkan energi pada kultur miksotrofik. Glukosa menjadi salah satu alternatif karbon organik untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan biomassa. Dosis glukosa yang sesuai dengan kebutuhan T. chuii dapat menghasilkan biomassa, klorofil-a dan kandungan protein yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis glukosa yang berbeda pada kondisi miksotrofik terhadap pertumbuhan, biomassa, klorofil-a, dan kandungan protein T. chuii yang diharapkan menjadi salah satu pengetahuan baru tentang penggunaan glukosa yang optimal sebagai sumber karbon organik untuk pertumbuhan, biomassa, klorofil-a, dan kandungan protein T. chuii. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perbedaan dosis glukosa yaitu (A) 0 g/l, (B) 0,10 g/l, (C) 0,20 g/l, (D) 0,30 g/l dengan intensitas cahaya yang digunakan 3.000 lux. Parameter utama yang diamati adalah pertumbuhan, biomassa, klorofil-a, dan kandungan protein T. chuii serta parameter penunjang yang diukur adalah suhu, pH, oksigen terlarut, nitrat, dan fosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian glukosa dengan dosis yang berbeda pada kondisi miksotrofik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, biomassa, klorofil-a dan kandungan protein T. chuii. Pemberian glukosa terbaik untuk pertumbuhan, produksi biomassa, klorofil-a dan protein T. chuii berkisar antara 0,17 – 0,18 g/l dengan laju pertumbuhan spesifik 0,549 hari-1, produksi biomassa sebesar 0,81 g/l, klorofil-a sebesar 3,18 μg/ml dan kadar protein sebesar 35,04%. Hasil pengukuran parameter penunjang seperti suhu, pH, oksigen terlarut, nitrat, dan fosfat selama penelitian berada pada kisaran yang optimal untuk kehidupan T. chuii. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian glukosa dengan dosis yang berbeda mempengaruhi pertumbuhan, biomassa, klorofil-a dan kandungan protein T. chuii. Pemberian dosis glukosa terbaik selama penelitian yaitu berkisar antara 0,17 g/l  0,18g/l, sehingga untuk selanjutnya dapat disarankan pada kultur T. chuii dengan sistem miksotrofik menggunakan sumber karbon berbeda.