Evaluasi Kebijakan Bus Rapid Transit (BRT) Dalam Mengatasi Permasalahan Transportasi Massal di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015-2018

Main Author: Faizah, Novia Auliatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170219/
Daftar Isi:
  • BRT Trans Sidoarjo merupakan salah satu bagian dari program penerapan Bus Rapid Transit (BRT) di Indonesia. Bus Trans Sidoarjo resmi di buka pada tanggal 21 September 2015. BRT Trans sidoarjo merupakan sebuah sistem transportasi bus cepat, murah dan ber-AC di seputar Kota Sidoarjo. BRT Trans Sidoarjo merupakan salah satu bagian dari program penerapan Bus Rapid Transit (BRT) yang merupakan bus bantuan dari Kementrian Perhubungan yang diberikan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo. Sasaran utama Bus Trans Sidoarjo adalah seluruh kalangan masyarakat Sidoarjo baik pengguna kendaraan pribadi maupun tidak, Bus Trans Sidoarjo juga diharapkan bisa mengurangi kemacetan terutama di jam berangkat dan pulang kerja. BRT Trans Sidoarjo ini adalah sebuah upaya Pemerintah Sidoarjo untuk meningkatkan pelayanan publik khususnya pada sektor transportasi darat di kawasan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana kebijakan Bus Trans Sidoarjo telah mengatasi permasalahan transportasi di Kabupaten Sidoarjo. Fokus penelitian ini menggunakan Teori Evaluasi Kebijakan William N. Dunn yang terdapat 6 kriteria yakni efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, ketetapan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian secara umum yaitu program BRT yang telah berjalan selama kurang lebih 3 tahun ini sudah berjalan cukup baik dan tujuan program tercapai secara bertahap namun terdapat permasalahan yang harus dicari jalan penyelesaiannya yaitu masih minimnya jumlah penumpang dari kalangan masyarakat hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang tidak tahu bahwa BRT merupakan transportasi massal, untuk penambahan rute trayek BRT yang tidak melewati rute kota akibat berbentrokan dengan angkutan kota yang ada padahal masyarakat lebih ramai di daerah kota tersebut dan masalah yang terakhir yaitu adanya keterlambatan kedatangan Bus.