Representasi Identitas Pondok Modern Darussalam Gontor (Studi Poskolonial terhadap Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai Pesantren Modern)
Main Author: | Izzunnoor, Rifqy Zeydan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170192/ |
Daftar Isi:
- Pesantren merupakan salah satu Lembaga Pendidikan tertua di Indonesia. Beberapa pesantren yang berdiri pada abad ke 18-19 masih ada yang bertahan hingga saat ini. Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo adalah salah satu pesantren yang sudah berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia. Gontor memulai modernisasi pendidikan mereka sejak tahun 1936 dengan berdirinya Kulliyatul Mualimin Al Islamiyah, yang mengambil sintesa dari empat tempat yaitu Al Azhar, Syanggit, Aligarh dan Santiniketan. Pendidikan Modern yang diterapkan oleh Gontor dapat bertahan hingga saat ini. Penelitian ini berfokus bagaimana Gontor mempertahankan identitasnya sebagai pesantren ketika menerapkan modernisasi pendidikan terhadap santri-santrinya melalui studi Poskolonial. Identitas Gontor sebagai pesantren merupakan bagian dari kajian budaya, Budaya tidak akan terjadi tanpa adanya interaksi, dan interaksi selalu melibatkan proses-proses komunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menelaah sebuah pesantren modern untuk mendudukkan wacana pendidikan pesantren kepada masyarakat bahwa pesantren bukan pendidikan kelas dua, melainkan pendidikan ideal dan indigeneus Indonesia.