Corporate Bankruptcy Prediction Models (Study In Property And Real Estate Companies Listed On Indonesia Stock Exchange)
Main Author: | Kasnawati, Indira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170170/1/Indira%20Kasnawati.pdf http://repository.ub.ac.id/170170/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memprediksi terjadinya kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan model Altman Z-Score modifikasi, Springate S-Score, dan Zmijewski X-Score pada perusahaan Properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017. Altman Z-Score modifikasi merupakan salah satu model untuk mendeteksi terjadinya financial distress dan kebangkrutan pada perusahaan dengan menggunakan empat rasio keuangan diantaranya working capital to total assets, retained earnings to total assets, earnings before interest and tax to total assets dan book value of equity to book value of liabilities. Selanjutnya Springate menggunakan empat rasio diantaranya working capital to total assets, earnings before interest and tax to total assets, earning after tax to current liabilities dan sales to total assets. Sedangkan Zmijewski X-Score menggunakan tiga rasio keuangan yaitu return on assets, debt ratio dan current ratio. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan. Perusahaan property dan real estate yang ada pada penelitiaan ini adalah 25 perusahaan yang memenuhi kriteria dari penelitian ini. Sampel yang diperoleh di penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh karena sample yang ada digunakan semua. Hasil prediksi menurut altman modifikasi pada periode 2015-2017 mengatakan bahwa kebanyakan dari perusahaan berada pada zona aman atau keuangan yang sehat. Sementara berdasarkan Springate kebanyakan perusahaan mengalami financial distress. Berbeda dengan metode Zmijewski yang mana hasilnya mengatakan bahwa kebanyakan perusahaan dikatakan dalam kondisi yang sehat. Penyebab perbedaan ini dikarenakan perbedaan dari ratio pengukur, kriteria dari setiap model yang berbeda dan formula yang berbeda juga. Berdasarkan rangkuman dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa dua dari tiga model mengatakan bahwa perusahaan mengalami financial distress atau financial difficulties