Strategi Mempertahankan Hubungan Romantis Dalam Lingkungan Pondok Pesantren (Studi Fenomenologi Pada Santriwan Santriwati Di Sma Darul „Ulum 2 Jombang, Pondok Pesantren Darul „Ulum)

Main Author: Putri, Ivo Fauziana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170163/
Daftar Isi:
  • Pada usia remaja seseorang mulai melewati masa pubertas yang dapat ditandai dengan munculnya ketertarikan terhadap lawan jenis. Hubungan romantis atau pacaran menjadi suatu ikatan simbolis yang terjalin antara dua lawan jenis yang ditandai dengan perasaan tertarik untuk saling mengenal lebih jauh. Hubungan romantis dapat dipertahankan dan kadang dapat dihancurkan, sehingga kondisi hubungan romantis sangat bergantung pada kemampuan dalam menjalin komunikasi antara pasangan romantis. Hal ini justru menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan romantis yang menjalani hubungan dalam lingkungan pondok pesantren, karena pondok pesantren pada umumnya menitik beratkan santri pada pendidikan kognitif agama Islam dan menerapkan sistem pemisahan antara laki-laki dan perempuan. Melalui desain penelitian fenomenologi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik yang dialami pasangan romantis terbagi menjadi tiga jenis, yaitu konflik internal individu, konflik internal pasangan, dan faktor eksternal pasangan. Dalam menjaga hubungan romantis, tentu afeksi juga menjadi salah satu kebutuhan sosial yang penting bagi pasangan romantis. Bentuk afeksi yang ditunjukkan oleh pasangan romantis di pondok pesantren juga meliputi afeksi verbal dan non-verbal yang tidak termasuk physical affection. Pasangan romantis di pondok pesantren juga menyebutkan bahwa terdapat empat pegangan utama yang membuat hubungannya dapat bertahan hingga saat ini, yaitu komitmen, kepercayaan, humor, dan meyakinkan pasangan