Sejarah Majalah Pantau di Indonesia (Studi Deskriptif Majalah Pantau Sebagai Media pada Awal Reformasi dengan Perspektif Komunikasi Sejarah)
Main Author: | Sihombing, Asry Prida Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/170114/ |
Daftar Isi:
- Pantau merupakan sebuah majalah yang lahir pada masa awal reformasi. Penerbitannya ditujukan untuk memantau media di Indonesia. Pantau menjadi sebuah majalah pertama di Indonesia yang konsisten menggunakan serta mengenalkan jurnalisme sastra. Pantau dinilai menjadi sebuah media yang melahirkan kebaharuan dan memberi warna pada corak jurnalisme di Indonesia. Penelitian ini berusaha menggali lebih jauh perkembangan Majalah Pantau sebagai sebuah media yang lahir pada masa awal reformasi. Hal ini dapat menjadi sebuah cara untuk dapat memetakan perkembangan pers di Indonesia. Oleh karena itu, penggunaan komunikasi perspektif sejarah sangat membantu mengurutkannya berdasarkan waktu. Untuk melihat sejarah sebuah media, komunikasi perspektif sejarah bidang institutional history dipilih untuk menggambarkan perkembangan Majalah Pantau. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pantau memiliki tiga fase perkembangan selama tiga tahun hidup. Pantau membawa kebaruan dalam hal jurnalisme sastra yang digunakannya. Selain jurnalisme sastra, Pantau juga menegaskan penggunaan prinsip jurnalisme yang pada saat itu belum diterapkan media lain. Sayangnya, Pantau hanya terbit selama tiga tahun karena alasan keuangan. Ada banyak upaya yang dilakukan agar dapat menghidupi media ini meskipun belum berhasil membawa Pantau terbit lebih lama. Maraknya jumlah media yang tumbuh pada awal reformasi serta tak relevan lagi kehadiran media bawah tanah menjadi keadaan yang memicu terbitnya Majalah Pantau. Tujuan utamanya, untuk memberikan laporan jurnalistik kepada pembaca tentang media dan terorisme di Indonesia. Seperti yang ditulis Janet Steele (2007) dalam Wars Within, Pantau merupakan media yang inovatif.