Representasi Feminisme Eksistensialis dalam Novel Cinta di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata (Studi Analisis Wacana Kritis Sara Mills)

Main Author: Agatha, Fanny Ardianti
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/170023/
Daftar Isi:
  • Perempuan di Indonesia memiliki1kesulitan dalam1 menempatkan diri pada tempat yang menjunjung1 kekuasaan laki-laki. Posisi perempuan muncul sebagai yang lemah dan1tertindas. Sistem patriarki yang mendominasi di masyarakat menyebabkan ketidaksetaraan gender. Melalui karya sastra, penulis novel dapat menyuarakan tema mengenai kesetaraan gender, salah satunya adalah Andrea Hirata. Karyanya yang berjudul Cinta di Dalam Gelas mengangkat tokoh utama perempuan dan mencoba menempatkan posisinya untuk bisa setara dengan laki-laki dengan cara yang maskulin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana representasi feminisme eksistensialis dari tokoh Maryamah dalam novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata. Penelitian ini1 merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan1 metode penelitian analisis wacana kritis Sara Mills. Berfokus pada bagaimana wacana representasi feminisme eksistensialis yang ditampilkan dalam teks melalui aspek bahasa dan kalimat yang1 digunakan. Teks dilihat melalui bagaimana posisi subjek-objek dan posisi penulis-pembaca. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Representasi feminisme eksistensialis tokoh Maryamah dimunculkan melalui kata dan juga kalimat pada novel. Tokoh Maryamah merepresentasikan feminisme eksistensialis di mana ia bisa keluar dari opresi laki-laki dan menolak menginternalisasi keliyanannya. 2) Posisi subjek atau pencerita dalam novel ini adalah tokoh Ikal. Ia memaparkan cerita serta memberikan gambaran bagaimana pemikiran tokoh Maryamah. Ikal merupakan representasi dari masyarkat laki-laki secara umum yang menganut budaya patriarki sekaligus berada di pihak Maryamah untuk membantu menyuarakan suara perempuan. Tokoh Maryamah menjadi objek dan tidak dapat menampilkan dirinya sendiri, kehadirannya ditampilkan oleh Ikal. 3) Posisi pembaca pada novel ini tidak diabaikan oleh penulis. Pembaca juga ikut terikat di dalam teks, meskipun ada kalanya di aktifkan dan juga tidak.