Pembangunan Desa Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten)
Main Author: | Kusuma, Tiesna Aulya Perwita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/169994/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas mengenai pembangunan desa berbasis pemberdayaan masyarakat di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Aktor yang bertugas untuk mengelola potensi atau aset desa di Desa Ponggok adalah BUMDes Tirta Mandiri. Pemilihan lokasi penelitian berada di Desa Ponggok yang merupakan desa wisata yang kini telah terkenal di berbagai daerah, akan tetapi dengan berkembangnya desa tersebut ternyata masih ditemukan beberapa permasalahan. Permasalahan yang ada di antaranya adalah pembangunan ekonomi yang masih belum merata, munculnya kesenjangan sosial masyarakat, serta masalah pengelolaan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembangunan desa berbasis pemberdayaan masyarakat di Desa Ponggok. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dimana pengambilan data melalui wawancara sebagai sumber data primer serta dokumen-dokumen sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan sisi sustainability, masalah yang masih dihadapi Desa Ponggok sampai saat ini adalah masalah sampah. Pengembangan Desa Ponggok masih memperhatikan kelestarian lingkungan yakni menyeimbanginya dengan melakukan penghijauan dan dibuatnya kelompok menanam bagi ibu-ibu di setiap RW. Perekonomian masyarakat meningkat seiring dikelolalanya potensi desa oleh BUMDes Tirta Mandiri, meskipun beberapa masyarakat berpendapat bahwa pembangunan ekonomi di Desa Ponggok ini belum merata. (2) Berdasarkan sisi participatory, partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisa Ponggok sudah ada sejak awal yakni dengan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan pembentukan BUMDes Tirta Mandiri, kemudian juga terdapat partisipasi dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yakni dengan melakukan budidaya ikan nila yang merupakan khas dari Desa Ponggok, muncul sifat individualisme dan kesenjangan sosial dari masyarakat. (3) Berdasarkan sisi social capital, pembangunan Desa Ponggok melibatkan berbagai lembaga desa serta semua lapisan masyarakat. Dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakatnya tidak ada campur tangan dari dinas-dinas di Kabupaten Klaten. Masyarakat telah memberikan kepercayaan kepada BUMDes Tirta Mandiri dengan adanya kemauan mereka untuk menanam saham atau berinvestasi ke BUMDes, dari tingkat RW juga dapat berinvestasi. BUMDes Tirta Mandiri juga bekerjasama dengan pihak luar seperti perbankan, misalnya saja dengan bank BNI. (4) Berdasarkan sisi gender equity, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sangatlah berperan dalam mencegah terjadinya ketimpangan gender di Desa Ponggok. UKM ini memperkerjakan ibu-ibu di Desa Ponggok yang sekiranya menganggur untuk memproduksi olahan makanan berbahan dasar ikan nila karena ciri khas Desa Ponggok adalah budidaya ikan nila.