Pengembangan Objek Wisata Pantai Ropet Di Pulau Giliyang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur

Main Author: Sabila, Syahnaz
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/169911/
Daftar Isi:
  • Saat ini, potensi pembangunan pada pulau-pulau kecil terbilang cukup besar dikarenakan letaknya yang sangat strategis dari aspek ekonomi, keamanan dan pertahanan. Pariwisata merupakan salah satu penggerak perekonomian yang penting di banyak negara khususnya di negara berkembang yang sektor pariwisatanya secara aktif dipromosikan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil wisata Pantai Ropet yang ada di Pulau Giliyang, pengelolaan wisata Pantai Ropet di Pulau Giliyang, faktor internal dan eksternal yang terdapat pada wisata Pantai Ropet di Pulau Giliyang serta strategi pengembangan wisata Pantai Ropet berdasarkan analisis SWOT. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2018 dan berlokasi di Pantai Ropet, Pulang Giliyang, Madura, Jawa Timur. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pemberian kuesioner dan wawancara dengan pihak terkait serta pengumpulan dokumentasi berupa dokumen yang berkaitan dengan profil dari Pantai Ropet. Analisis data dilakukan untuk menelaah seluruh data yang tersedia dari sumber-sumber terkait dengan analisis data deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif melalui analisis SWOT. Hasil dari analisis faktor internal dan eksternal yang terdapat pada wisata Pantai Ropet dalam matriks IFAS didapatkan skor kekuatan (Strenghts) sebesar 1,82 sedangkan jumlah skor kelemahan (Weakness) sebesar 1,18 dan diperoleh total skor sebesar 3,00. Hasil analisis matriks EFAS didapatkan skor peluang (Opportunities) sebesar 1,99 sedangkan jumlah skor ancaman (Threats) sebesar 1,09 dan diperoleh total skor sebesar 3,09. Dalam diagram SWOT titik koordinat (x) adalah 0,64 sedangkan titik koordinat (y) adalah sebesar 0,90. Wisata Pantai Ropet berada pada posisi kuadran 1 yang berarti wisata tersebut memiliki kekuatan dan peluang untuk dilakukan pengembangan.