Pengaruh Konsentrasi Semi Refined Carrageenan (SRC) Iota Dan Maltodekstrin Yang Berbeda Pada Pembuatan Mikrokapsul Terhadap Viabilitas Lactobacillus acidophilus

Main Author: Purwanto, Ridho Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/169898/1/Ridho%20Dwi%20Purwanto.pdf
http://repository.ub.ac.id/169898/
Daftar Isi:
  • Probiotik adalah mikroba hidup yang sangat menguntungkan bagi sel inang karena dapat meningkatkan keseimbangan mikroflora usus. Bakteri probiotik juga merupakan mikroorganisme non patogen yang bila dikonsumsi dapat memberikan pengaruh positif terhadap fisiologi dan kesehatan inangnya. Bakteri yang umum digunakan sebagai probiotik yaitu Lactobacillus acidophilus. Lactobacillus acidophilus adalah salah satu dari delapan genera umum bakteri asam laktat (BAL) yang dapat menghasilkan asam laktat sebagai satu-satunya produk akhir. Asam laktat ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen lainnya. Di samping itu bakteri L. acidophilus menunjukkan fase stationer yang pendek serta diikuti dengan kehilangan viabilitas sel yang cepat. Viabilitas merupakan kemampuan hidup sel bakteri untuk tumbuh secara normal pada kondisi optimal. Salah satu cara mempertahankan viabilitasnya ini yaitu dengan teknik mikroenkapsulasi. Mikroenkapsulasi adalah suatu proses penyalutan secara langsung terhadap zat aktif dalam bentuk partikel halus dari zat padat,tetesan cairan, dan bentuk terdispersi. Bahan-bahan penyalut yang digunakan pada teknik ini harus mempunyai sifat sebagai bahan pengikat. Bahan yang mempunyai sifat bahan pengikat ini antara lain iota karaginan dan maltodekstrin. Dimana kedua bahan ini merupakan bahan alami yang mudah ditemukan, dan ketersediaannya yang cukup banyak. Iota karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut yang berjenis Eucheuma spinosum. Sedangkan maltodekstrin didefinisikan sebagai produk hidrolisis pati yang mengandung unit α-D-glukosa yang sebagian besar terikat melalui ikatan 1,4 glikosidik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Semi Refined Carrageenan (SRC) iota dan maltodekstrin pada pembuatan mikrokapsul terhadap viabilitas Lactobacillus acidophilus. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Keamanan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya, laboratorium Teknologi Hasil Perikanan FPIK Universitas Brawijaya, laboratorium Nutrisi dan Pakan Ikan FPIK Universitas Brawijaya, laboratorium Hidrologi FPIK Universitas Brawijaya, dan laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – September 2018. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan variabel bebas kepada objek penelitian untuk mengetahui akibatnya terhadap variabel terikat. Dalam hal ini variabel bebasnya meliputi penambahan Semi Refined Carrageenan (SRC) iota dan maltodekstrin dengan konsentrasi yang berbeda, dan variabel terikatnya yaitu pengujian viabilitas Lactobacillus acidophilus. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 2 faktor, yaitu faktor pertamanya meliputi penambahan konsentrasi SRC Iota sebesar 4,5% (perlakuan A1), dan 5% (perlakuan A2), dan faktor kedua meliputi penambahan konsentrasi maltodekstrin sebesar 4% (perlakuan B1), 5% (perlakuan B2), dan 6% (perlakuan B3). Untuk mengolah data hasil penelitian ini menggunakan ANOVA yang kemudian akan dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penambahan konsentrasi Semi Refined Carrageenan (SRC) iota dan maltodekstrin yang berbeda sebagai penyalut mikrokapsul Lactobacillus acidophilus memberikan pengaruh yang nyata terhadap viabilitasnya, diameter mikrokapsul, kadar air mikrokapsul, dan aktivitas air mikrokapsul. Penggunaan penyalut iota 5 % dan maltodekstrin 6 % (perlakuan A2B3) memberikan nilai viabilitas sel tertinggi yaitu sebesar 7,004 log CFU/mL. Sedangkan untuk parameter lain seperti diameter mikrokapsul 107,482 μm, kadar air 8,342 %, dan aktivitas air (aw) sebesar 0,771. Saran yang diberikan pada penelitian selanjutnya yaitu perlunya penelitian lebih lanjut tentang penambahan Semi Refined Carrageenan (SRC) iota dan maltodekstrin sebagai penyalut pada pembuatan mikrokapsul berprobiotik dengan metode yang berbeda, peningkatan konsentrasi sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas viabilitasnya, serta pengaplikasiannya ke produk pangan.