Kadar Metallothionein pada Sulcospira testudinaria dari Aliran Sungai Brantas Wilayah Blitar dan Tulungagung, Jawa Timur

Main Author: Pratiwi, Ajeng Diana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/169853/1/Ajeng%20Diana%20Pratiwi.pdf
http://repository.ub.ac.id/169853/
Daftar Isi:
  • Sungai Brantas merupakan sungai terpanjang di Provinsi Jawa Timur yang alirannya memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat. Kualitas air di Sungai Brantas mengalami penurunan yang disebabkan oleh meningkatnya beban pencemaran di setiap aliran sungainya. Salah satu jenis bahan pencemar yang terdapat di aliran Sungai Brantas adalah logam berat yang berasal dari limbah industri, rumah tangga maupun pertanian yang masuk ke dalam aliran sungai. Gastropoda, salah satunya yaitu spesies Sulcospira testudinaria memiliki kemampuan dalam mengakumulasi logam berat melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan serta organ kulit. Sulcospira testudinaria memiliki protein yang berperan untuk mengikat logam berat di jaringan tubuhnya, yang disebut dengan metallothionein. Metallothionein yang merupakan biomarker pada lingkungan perairan dapat digunakan sebagai penanda biologis adanya pencemaran logam berat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2019 di aliran Sungai Brantas wilayah Blitar dan Tulungagung. Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung dipilih sebagai tempat penelitian dikarenakan wilayah ini didominasi oleh lahan pertanian dan pemukiman warga. Selain itu, kedua wilayah ini juga sedang berkembang berbagai sektor industri, baik skala kecil maupun besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar logam berat Pb, Hg, Cd dan kadar Metallothionein pada keseluruhan organ Sulcospira testudinaria serta menganalisis hubungan kadar logam berat Pb, Hg dan Cd terhadap kadar Metallothionein pada keseluruhan organ Sulcospira testudinaria. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei dengan melalui penentuan tiga stasiun penelitian. Pada setiap stasiun ditentukan tiga sub stasiun dan pada masing-masing sub stasiun diambil sampel Sulcospira testudinaria serta diukur kualitas air pendukungnya, yaitu suhu, pH dan oksigen terlarut dengan dilakukan tiga kali pengulangan. Sulcospira testudinaria dianalisis kadar logam berat (Pb, Hg dan Cd) keseluruhan organ menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) serta dilakukan analisis metallothionein menggunakan prosedur ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay). Kadar logam berat (Pb, Hg dan Cd) pada keseluruhan organ Sulcospira testudinaria di aliran Sungai Brantas wilayah Blitar dan Tulungagung diperoleh rata-rata pada stasiun 1 Pb berkisar 0,0287-0,0523 mg/kg, Hg berkisar 0,0294-0,0366 mg/kg dan Cd berkisar 0,0201-0,0267 mg/kg. Rata-rata di stasiun 2 Pb berkisar 0,0456-0,0578 mg/kg, Hg berkisar 0,0250-0,0319 mg/kg dan Cd berkisar 0,0148-0,0208 mg/kg. Rata-rata di stasiun 3 Pb berkisar 0,0322-0,0581 mg/kg, Hg berkisar 0,0293-0,0396 mg/kg dan Cd berkisar 0,0156-0,0238 mg/kg. Secara keseluruhan, kadar logam berat Pb, Hg dan Cd masih dalam kategori aman. Kadar metallothionein pada keseluruhan organ Sulcospira testudinaria di aliran Sungai Brantas wilayah Blitar dan Tulungagung diperoleh rata-rata pada stasiun 1 berkisar 0,4716-0,6443 ng/mL, stasiun 2 berkisar 0,5953-0,6621 ng/mL dan stasiun 3 berkisar 0,3612-0,5711 ng/mL. Hasil pengukuran kualitas air untuk parameter suhu di stasiun 1 berkisar 27-28,1oC, stasiun 2 berkisar 28-31,5oC dan stasiun 3 berkisar 28,3-29oC. Oksigen terlarut di stasiun 1 berkisar 5,4-8,1 mg/L, stasiun 2 berkisar 3,2-8 mg/L dan stasiun 3 berkisar 2,9-9 mg/L. pH di stasiun 1 berkisar 6,3-7,2, stasiun 2 berkisar 6,4-8,3 dan stasiun 3 berkisar 7,3-7,69. Hasil analisis regresi linier menunjukan bahwa kadar logam berat (Pb, Hg dan Cd) pada keseluruhan organ Sulcospira testudinaria dengan kadar metallothionein pada keseluruhan organ Sulcospira testudinaria terdapat hubungan yang sangat kuat, sehingga metallothionein dapat dijadikan sebagai biomarker dalam pemantauan kualitas perairan.