Konstruksi Pengetahuan Warga Atas Tempat Tinggalnya yang Menjadi Kampung Wisata Tematik “Kampung Putih” di Jalan Jaksa Agung Suprapto Dalam, Kecamatan Klojen, Kota Malang

Main Author: Astuti, Anna Sri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/169831/
Daftar Isi:
  • Besarnya arus urbanisasi di perkotaan mendorong tingginya kebutuhan ruang untuk bermukim. Tidak tersedianya daya dukung lingkungan kota dalam merespon pertumbuhan penduduk tersebut membuat hadirnya pemukiman tidak terencana yang disebut sebagai Kampung Kota. Kampung Wisata Tematik merupakan program Pemerintah Kota Malang untuk mensiasati permasalahan mengenai Kampung Kota tersebut. Salah satu pemukiman yang terlibat dalam program tersebut adalah pemukiman di Jalan Jaksa Agung Suprapto Dalam yang kini disebut sebagai Kampung Putih. Kampung Putih hadir diinisiasi oleh Pemerintah Kota Malang dengan menggandeng CSR dari PT. Indana karena positifnya respon masyarakat luas terhadap kampung wisata tematik yang telah telah lebih dulu hadir. Bagi warga Jalan Jaksa Agung Suprapto Dalam, hal ini merupakan sebuah pengalaman berbeda terlebih selama ini lingkungan mereka yang merupakan lahan ilegal (squatter area). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis konstruksi pengetahuan warga atas tempat tinggalnya yang menjadi kampung wisata tematik “Kampung Putih” di Jalan Jaksa Agung Suprapto Dalam, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial Berger yang dianalisis melalui tiga momen dialektis, yaitu; eksternalisasi, obyektifikasi, dan internalisasi. Metode yang digunakan adalah Kualitatif Fenomenologi. Teknik penentuan informan adalah dengan snowball sampling. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi serta analisis data menggunakan model Van Kaam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konstruksi pengetahuan warga Kampung Putih berbeda-beda pada tiap individu tergantung pada cara mereka memahami tiga momen dialektis Berger tersebut. Hal ini dikarenakan warga memiliki pengetahuan serta pengalaman masing-masing untuk menanggapi kenyataan secara sadar. Di mana pengalaman serta pengetahuan tersebut mereka hadapi selama bertempat tinggal di Kampung Putih.