Adaptasi Nilai Pantangan Pendidikan Masyarakat Samin terhadap Pendidikan Formal dan Non-Formal di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro
Main Author: | Rahmawati, Yulita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/169780/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas mengenai upaya adaptasi nilai pantangan pendidikan yang dilakukan oleh Masyarakat Samin terhadap pendidikan formal dan non-formal di Dusun Jepang, Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, di dalam penelitian ini juga membahas mengenai alasan adaptasi, penanaman nilai-nilai Masyarakat Samin, penerapan nilai-nilai Masyarakat Samin pada pendidikan serta nilai-nilai Masyarakat Samin yang masih dianut hingga sekarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan secara mendalam data temuan sesuai dengan fakta di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan konsep adaptasi budaya dan antar-budaya dari Kim Young Yun sebagai landasan konseptual. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa upaya adaptasi nilai pantangan Masyarakat Samin berupa pembatasan pendidikan formal dan nonformal oleh Masyarakat Samin generasi sebelum kemerdekaan Indonesia terhadap anak keturunannya. Upaya lainnya adalah mengimbangi proses penerimaan pendidikan dengan nilai-nilai Masyarakat Samin, seperti musyawarah, gotong royong, sistem patungan dan menjalankan amanah. Hasil temuan lainnya antara lain, alasan adaptasi Masyarakat Samin adalah kemerdekaan Indonesia dan keinginan untuk menjadi pandai agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Penanaman nilai-nilai Masyarakat Samin melalui keluarga dan lingkungan masyarakat yang masih dilakukan hingga saat ini. Penerapan nilai-nilai Masyarakat Samin pada pendidikan berupa perilaku tidak mudah iri pada teman sekolah, trokal atau selalu berusaha untuk memperoleh nilai bagus dan tidak serakah pada jabatan. Serta nilai-nilai Masyarakat Samin yang masih dianut hingga sekarang adalah nilai pantangan beristri lebih dari satu dan nilai “ojo drengki, srei, dahwen, kemeren, tukar padu, badog colong lan kudu weruh te’e dewe” (jangan dengki, serakah, iri, bertengkar, mencuri dan harus tau miliknya sendiri).