Analisis Kapasitas Produksi Siomay Udang Menggunakan Rough Cut Capacity Planning Dan Break Even Point Di Yamois Industry Indoprima Malang
Main Author: | Aulia, Yasharyahya Bernya Gitra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/169752/1/YASHARYAHYA%20BERNYA%20GITRA%20AULIA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/169752/ |
ctrlnum |
169752 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/169752/</relation><title>Analisis Kapasitas Produksi Siomay Udang Menggunakan
Rough Cut Capacity Planning Dan Break Even Point
Di Yamois Industry Indoprima Malang</title><creator>Aulia, Yasharyahya Bernya Gitra</creator><subject>658.5 Management of production</subject><description>Udang merupakan salah satu hasil laut dan komponen penting bagi
perikanan udang di Indonesia. Pada udang terkandung senyawa aktif yang
bermanfaat bagi manusia. Senyawa aktif memiliki peran penting untuk
kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh manusia. Diantara senyawa
aktif seperti omega-3, omega-6 serta kitosan yang terkandung dalam udang,
terdapat senyawa lain yang terkandung dalam udang yaitu astaksantin.
Astaksantin dalam kaitan dengan manfaatnya mampu menurunkan stres
oksidatif, pelindung terhadap peradangan, dan penghambat penuaan. Untuk
mempermudah masyarakat mengonsumsi berbagai zat yang ada di udang maka
diperlukan industri pengolahan untuk mengolah udang.
Berbagai masalah akan dirasakan oleh berbagai industri pengolahan dalam
segala bidang. Salah satu permasalahan yang ada adalah rendahnya
produktivitas dan belum terpenuhinya permintaan konsumen. Dengan
permasalahan ini, diperlukan perhitungan yang pas untuk menyesuaikan
permintaan pasar agar produktivitas ikut meningkat. Salah satu metode
perhitungan volume produksi minimum adalah menghitung menggunakan
analisis Break Even Point (BEP). Analisis titik impas adalah suatu keadaan
dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan
atau laba dan tidak pula menderita kerugian. Selain kapasitas produksi,
kapasitas mesin adalah kemampuan suatu mesin untuk berproduksi. Salah satu
metode untuk menghitung kapasitas mesin adalah metode Rough Cut Capacity
Planning (RCCP).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besar kapasitas mesin
yang ditetapkan pada produk siomay udang pada Yamois Industry Indoprima
berdasarkan metode RCCP, menganalisis besar volume minimum atau
penjualan minimal produk siomay udang di Yamois Industry Indoprima, dan
menentukan kebijakan yang harus ditetapkan perusahaan berdasarkan hasil
metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) dan analisis Break Even Point
(BEP).
Jenis penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah kuantitatif. Jenis
dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang
diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek
penelitian pada skripsi ini adalah Yamois Industry Indoprima khususnya pada
produk Siomay Udang. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif
dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) untuk menghitung
kapasitas mesin dan metode Break Even Point (BEP) untuk menghitung volume
minimum produksi.
Yamois Industry Indoprima merupakan usaha yang berdiri dibidang
pengolahan hasil perikanan budidaya maupun laut. Usaha ini berawal dari
memproduksi siomay yang hanya dijual disekitar tempat produksi saja. Usaha ini
dibangun pada tahun 2008 oleh Ibu Henny Annisa, S.Psi dan Bapak Indra
Juwono, SE., M.KEU. Lokasi usaha ini terletak di Jalan Palmerah XVII No.7 B
Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawavii
Timur, rumah dinas yang dimiliki keluarga Bapak Indra. Semenjak tahun 2010
Yamois Industry Indoprima telah memiliki dokumen kelengkapan usaha yakni
surat izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dengan nomor 206357301828
dan pada tahun 2012 telah tersertifikasi halal dari MUI dengan nomor
159.220601012. Hingga saat ini Yamois Industry Indoprima telah memiliki
berbagai reseller dan juga pembeli tetap.
Kapasitas mesin tersedia pada mesin penggiling sebesar 75,6 jam per
bulan dan pada mesin pengukus 151,2 jam per bulan. Kapasitas digunakan pada
mesin penggiling selama 12 bulan mengalami fluktuasi dari 7-17 jam per bulan,
sedangkan pada mesin pengukus mengalami fluktuasi dari 28-64 jam per bulan.
Adanya mesin yang digunakan kurang dimaksimalkan dengan baik karena
kapasitas yang digunakan masih jauh berada di bawah kapasitas yang tersedia
atau terdapat kapasitas berlebih di setiap mesin. Biaya tetap yang digunakan
untuk memproduksi siomay di Yamois Industry Indoprima sebesar Rp.327.460,86
dan biaya variabel yang digunakan setiap bulannya sebesar Rp.4.661.678.
Harga jual produk siomay di Yamois Industry Indoprima sebesar Rp.18.000
dengan rata-rata penjualan siomay udang tiap bulan sebanyak 490 bungkus.
Titik impas yang didapatkan sebanyak 39 bungkus. Dengan belum maksimalnya
penggunaan mesin pada Yamois Industry Indoprima dapat dilihat bahwa produk
siomay udang tetap mengalami keuntungan. Kebijakan yang harus diambil
adalah dengan menambah jumlah tenaga kerja dalam produksi siomay udang
agar produksi lebih maksimal dan diiringi dengan keuntungan yang bertambah.
Kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan adalah penggunaan
mesin penggiling dan mesin pengukus belum maksimal karena keterbatasan
tempat dan tenaga kerja. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini
adalah perlu adanya menambahan jam kerja mesin untuk memaksimalkan
kapasitas yang ada. Namun perlu juga menambahkan bahan baku atau adonan
sehingga produksi juga meningkat. Penambahan jam kerja mesin diikuti dengan
penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 6 orang. Tenaga kerja yang
ditambahkan bisa didapatkan dari tenaga kerja harian. Selain itu perlu adanya
perluasan lahan produksi diperlukan untuk mempermudah perpindahan bahan
bahan.</description><date>2019-05-10</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/169752/1/YASHARYAHYA%20BERNYA%20GITRA%20AULIA%20%282%29.pdf</identifier><identifier> Aulia, Yasharyahya Bernya Gitra (2019) Analisis Kapasitas Produksi Siomay Udang Menggunakan Rough Cut Capacity Planning Dan Break Even Point Di Yamois Industry Indoprima Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPIK/2019/113/051903152</relation><recordID>169752</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Aulia, Yasharyahya Bernya Gitra |
title |
Analisis Kapasitas Produksi Siomay Udang Menggunakan
Rough Cut Capacity Planning Dan Break Even Point
Di Yamois Industry Indoprima Malang |
publishDate |
2019 |
topic |
658.5 Management of production |
url |
http://repository.ub.ac.id/169752/1/YASHARYAHYA%20BERNYA%20GITRA%20AULIA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/169752/ |
contents |
Udang merupakan salah satu hasil laut dan komponen penting bagi
perikanan udang di Indonesia. Pada udang terkandung senyawa aktif yang
bermanfaat bagi manusia. Senyawa aktif memiliki peran penting untuk
kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh manusia. Diantara senyawa
aktif seperti omega-3, omega-6 serta kitosan yang terkandung dalam udang,
terdapat senyawa lain yang terkandung dalam udang yaitu astaksantin.
Astaksantin dalam kaitan dengan manfaatnya mampu menurunkan stres
oksidatif, pelindung terhadap peradangan, dan penghambat penuaan. Untuk
mempermudah masyarakat mengonsumsi berbagai zat yang ada di udang maka
diperlukan industri pengolahan untuk mengolah udang.
Berbagai masalah akan dirasakan oleh berbagai industri pengolahan dalam
segala bidang. Salah satu permasalahan yang ada adalah rendahnya
produktivitas dan belum terpenuhinya permintaan konsumen. Dengan
permasalahan ini, diperlukan perhitungan yang pas untuk menyesuaikan
permintaan pasar agar produktivitas ikut meningkat. Salah satu metode
perhitungan volume produksi minimum adalah menghitung menggunakan
analisis Break Even Point (BEP). Analisis titik impas adalah suatu keadaan
dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan
atau laba dan tidak pula menderita kerugian. Selain kapasitas produksi,
kapasitas mesin adalah kemampuan suatu mesin untuk berproduksi. Salah satu
metode untuk menghitung kapasitas mesin adalah metode Rough Cut Capacity
Planning (RCCP).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besar kapasitas mesin
yang ditetapkan pada produk siomay udang pada Yamois Industry Indoprima
berdasarkan metode RCCP, menganalisis besar volume minimum atau
penjualan minimal produk siomay udang di Yamois Industry Indoprima, dan
menentukan kebijakan yang harus ditetapkan perusahaan berdasarkan hasil
metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) dan analisis Break Even Point
(BEP).
Jenis penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah kuantitatif. Jenis
dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang
diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek
penelitian pada skripsi ini adalah Yamois Industry Indoprima khususnya pada
produk Siomay Udang. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif
dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) untuk menghitung
kapasitas mesin dan metode Break Even Point (BEP) untuk menghitung volume
minimum produksi.
Yamois Industry Indoprima merupakan usaha yang berdiri dibidang
pengolahan hasil perikanan budidaya maupun laut. Usaha ini berawal dari
memproduksi siomay yang hanya dijual disekitar tempat produksi saja. Usaha ini
dibangun pada tahun 2008 oleh Ibu Henny Annisa, S.Psi dan Bapak Indra
Juwono, SE., M.KEU. Lokasi usaha ini terletak di Jalan Palmerah XVII No.7 B
Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawavii
Timur, rumah dinas yang dimiliki keluarga Bapak Indra. Semenjak tahun 2010
Yamois Industry Indoprima telah memiliki dokumen kelengkapan usaha yakni
surat izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dengan nomor 206357301828
dan pada tahun 2012 telah tersertifikasi halal dari MUI dengan nomor
159.220601012. Hingga saat ini Yamois Industry Indoprima telah memiliki
berbagai reseller dan juga pembeli tetap.
Kapasitas mesin tersedia pada mesin penggiling sebesar 75,6 jam per
bulan dan pada mesin pengukus 151,2 jam per bulan. Kapasitas digunakan pada
mesin penggiling selama 12 bulan mengalami fluktuasi dari 7-17 jam per bulan,
sedangkan pada mesin pengukus mengalami fluktuasi dari 28-64 jam per bulan.
Adanya mesin yang digunakan kurang dimaksimalkan dengan baik karena
kapasitas yang digunakan masih jauh berada di bawah kapasitas yang tersedia
atau terdapat kapasitas berlebih di setiap mesin. Biaya tetap yang digunakan
untuk memproduksi siomay di Yamois Industry Indoprima sebesar Rp.327.460,86
dan biaya variabel yang digunakan setiap bulannya sebesar Rp.4.661.678.
Harga jual produk siomay di Yamois Industry Indoprima sebesar Rp.18.000
dengan rata-rata penjualan siomay udang tiap bulan sebanyak 490 bungkus.
Titik impas yang didapatkan sebanyak 39 bungkus. Dengan belum maksimalnya
penggunaan mesin pada Yamois Industry Indoprima dapat dilihat bahwa produk
siomay udang tetap mengalami keuntungan. Kebijakan yang harus diambil
adalah dengan menambah jumlah tenaga kerja dalam produksi siomay udang
agar produksi lebih maksimal dan diiringi dengan keuntungan yang bertambah.
Kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan adalah penggunaan
mesin penggiling dan mesin pengukus belum maksimal karena keterbatasan
tempat dan tenaga kerja. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini
adalah perlu adanya menambahan jam kerja mesin untuk memaksimalkan
kapasitas yang ada. Namun perlu juga menambahkan bahan baku atau adonan
sehingga produksi juga meningkat. Penambahan jam kerja mesin diikuti dengan
penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 6 orang. Tenaga kerja yang
ditambahkan bisa didapatkan dari tenaga kerja harian. Selain itu perlu adanya
perluasan lahan produksi diperlukan untuk mempermudah perpindahan bahan
bahan. |
id |
IOS4666.169752 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-28T06:54:04Z |
last_indexed |
2021-10-28T06:54:04Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751455994149339136 |
score |
17.538404 |