Modalitas Calon Wakil Bupati Dalam Pemilukada Tahun 2018(Studi Kasus Hari Wuryanto Sebagai Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Madiun)
Main Author: | Angreni, Dyah Kuntorini Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/169376/ |
Daftar Isi:
- Dalam politik di Kabupaten Madiun yaitu pemilukada, Persaudaraan Setia Hati Terate memiliki pengaruh besar dalam proses politik yang ada di Kabupaten Madiun. Besarnya jumlah massa warga Persaudaraan Setia Hati Terate. Sesuai dengan UU Mengenai Organisasi Kemasyarakatan bahwa adanya fungsi untuk menyalurkan aspirasi dalam kekuatan sosial politik, jadi perlu adanya calon perwakilan dalam ajang pesta demokrasi bisa sebagai eksekutif atau legislatif. Didukung adanya politisi yang juga merangkap menjadi pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate. Jadi adanya peluang untuk berkontetasi dari perwakilan Persaudaraan Setia Hati Terate, dengan mengakumulasikan modal yang dimiliki sehingga mampu memenangkan sebuah kontestasi (Pierre Bourdieu). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mempelajari bagaimana modalitas yang dimiliki oleh para kandidat penyelenggaraan pemilukada. Studi pada kontestasi Hari Wuryanto sebagai wakil bupati terpilih di Kabupaten Madiun Tahun 2018. Dengan menggunakan penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan 4 modalitas dominan yang dimiliki oleh Hari Wuryanto. Modalitas tersebut adalah modal sosial, modal budaya, modal politik, dan modal ekonomi. Dari keempat modalitas yang dimiliki oleh Hari Wuryanto tersebut, modal sosial merupakan modal yang paling dominan. Hal ini membuktikan bahwa Hari Wuryanto mampu memobilisasi massa yang dimiliki dari organisai Persaudaraan Setia Hati Terate, selain itu juga sebuah interaksi sosial yang dilakukan sejak beliau menduduki jabatan direktur utama di KBPR Artha Kencana. Sehingga Hari Wuryanto berhasil memenangkan Pemilukada Tahun 2018.