Gerakan Masyarakat Desa Nogosari dalam Sengketa Tanah Di Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember
Main Author: | Rachmaningsih, Harisa Nuri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/169166/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gerakan sosial dan mengetahui gerakan seperti apa yang dilakukan oleh masyarakat pada sengketa lahan Desa Nogosari untuk mempertahankan tanah Spada. Perspektif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teori gerakan sosial baru oleh Mc Adam. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yaitu untuk menganalisis lebih dalam dan terperinci bagaimana bentuk gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat untuk mempertahankan tanah Spada yang menjadi kasus sengketa lahan Desa Nogosari antara masyarakat dengan PTPN XI/ Pabrik Gula (PG) Semboro. Gerakan Masyarakat Desa Nogosari merupakan sebuah organisasi masyarakat yang terbentuk atas dasar solidaritas untuk mengambil hak atas tanah Spada. Tanah spada merupakan tanah peninggalan belanda yang digunakan oleh masyarakat Desa Nogosari sebagai ladang penghasilan pokok. Namun pada tahun 1997 muncul Hak Guna Usaha oleh pemerintah yang habis pada tahun 2032 mendatang. Sehingga masyarakat merasakan ketidak adilan dari adanya Hak Guna Usaha (HGU) tersebut. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan pola gerakan dari era orde baru hingga reformasi. Dimana pada era reformasi terdapat banyak peluang bagi GERASRUT dalam melakukan gerakan terhadap pemerintah. Selanjutnya, GERASRUT menjadi alat perlawanan petani dalam mencapai tujuannya, terutama pada era kepemimpinan Mu‟asim. Pada kepemimpinan Mu‟asim, GERASRUT mendapatkan dukungan dari KPA (Konsosrsium Pembaruan Agraria) dan salah satu tokoh agama di Desa Nogosari yang mempunyai andil dalam mengajak masyarakat untuk merasa memiliki kepentingan atau tujuan yang sama. Sehingga peran Mu‟asim sebagai ketua dan tokoh agama (Kyai) sangat berpengaruh, utamanya dalam hal kedekatan emosional dengan masyarakat.