Gerakan Serikat Buruh Di Wilayah RING II ( Studi Kasus Fededrasi Hukatan Dalam Memperjuangkan Hak-Hak Buruh Di Kabupaten Nganjuk)

Main Author: Prakoso, Eko Abdul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/169144/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini ditujukan pada peranan dan strategi Federasi HUKATAN di Kabupaten Nganjuk, dalam upaya untuk memperjuangkan hak-hak buruh melalui perlawanan politik kepada institusi yang berhubungan dengan bidang perburuhan. Meningkatnya aktifitas industri dan belum terwakilkannya aspirasi buruh, mendorong beberapa kelompok buruh untuk mendirikan sebuah serikat buruh dengan dibantu oleh beberapa orang yang peduli terhadap nasib buruh menjadi awal lahirnya Federasi HUKATAN. Serikat buruh menjadi momok tersendiri bagi hubungan bisnis bagi perusahaan, outsourcing dan pemerintah karenanya timbul resistensi atau perlawanan akibat tidak ingin ada perubahan yang berpotensi mengganggu status quo. Metode penelitian deskriptif kualitatif menjadi opsi untuk menganalisis fenomena yang muncul di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara dan studi dokumentasi, serta untuk validasi data penelitian menggunakan triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian, Federasi HUKATAN memiliki beberapa cara tersendiri dalam memperjuangkan hak-hak buruh, yakni melalui lobby, aksi dan kompromi. Selama proses penyelesaiannya konflik, Hukatan melakukan propaganda dengan menanamkan semangat perburuhan kepada para buruh melalui diskusi-diskusi kecil dari satu warung ke warung lainnya di sekitar perusahaan. Tujuannya adalah memberikan pendidikan perburuhan sebagai landasan awal agar buruh melakukan gerakan. Proses penyelesaian konflik di PT. Lotus mengalami deadlock, karena hasil dari tidak berfungsinya Bipartit dan PHK beberapa buruh setelah aksi mogok kerja. Federasi Hukatan membentuk kelompok afiliasi dengan beberapa kelompok lain seperti asosiasi wartawan dan LSM Aliansi Masyarakat Nganjuk, tujuannya untuk mempermudah langkah mereka memperjuangkan hak-hak buruh. Dampak dari gerakan yang dilakukan menimbulkan resitensi dari pihak yang merasa terancam karena usaha dari Hukatan untuk merubah kondisi buruh di Kabupaten Nganjuk.