Pengembangan Sistem Pengelolaan Praktik Kerja Industri pada Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Kasus : SMK PGRI 3 Malang)

Main Author: Putra, Dedin Anike
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168917/1/Dedin%20Anike%20Putra.pdf
http://repository.ub.ac.id/168917/
Daftar Isi:
  • PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) merupakan cara untuk memberikan pengalaman kerja bagi siswa SMK sebelum masuk ke dunia kerja yang sebenarnya. SMK PGRI 3 Malang adalah salah satu SMK terbesar di Kota Malang. Pengelolaan PRAKERIN pada SMK ini ditangani oleh Bidang Kerjasama Industri (BKI). Dalam pengelolaannya, terdapat empat tahap yang harus dilakukan, yaitu penempatan, monitoring, penilaian, dan evaluasi. Pada tahap penempatan, waktu yang dibutuhkan untuk menempatkan siswa relatif lama. Hal ini dikarenakan siswa tidak boleh mencari tempat PRAKERIN secara mandiri, kebutuhan perusahaan yang selalu berubah, dan BKI harus mendata ulang kebutuhan perusahaan secara manual. Pada tahap monitoring, siswa tidak memiliki jurnal cadangan sebagai bukti kegiatan PRAKERIN. Selain itu, pembuatan laporan PRAKERIN masih membutuhkan waktu yang lama. Pada tahap penilaian, proses rekapitulasi penilaian masih dilakukan secara manual. Pengembangan sistem pengelolaan PRAKERIN ini mengambil studi kasus pada SMK PGRI 3 Malang dengan batasan pada tahap penempatan, monitoring, dan penilaian. Proses pengembangan sistem menggunakan dimulai dari tahap rekayasa kebutuhan hingga pengujian dengan pendekatan object oriented. Terdapat 75 kebutuhan fungsional pada tahap rekayasa kebutuhan. Implementasi sistem dilakukan menggunakan kerangka kerja Laravel. Pengujian unit menghasilkan 100 % valid dari 17 kasus uji dan pengujian validasi menghasilkan 100 % valid dari 142 kasus uji. Pada user acceptance testing menunjukkan bahwa sistem dapat diterima oleh pengguna. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah beberapa fitur seperti penempatan secara otomatis dengan menerapkan algoritme kecerdasan buatan, penomoran dokumen secara otomatis, dan pengiriman notifikasi melalui media lain. Selain itu, penambahan kriteria uji pada pengujian penerimaan dapat meningkatkan kualitas perangkat lunak yang dihasilkan.