Studi Pengaruh Perlakuan Sangrai (Dry-Heat Cooking) Pada Beras Terhadap Pola Electron Spin Resonance Spectroscopy Minuman Herbal Beras Kencur
Main Author: | Putranto, Bayu Ardi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168809/1/BAYU%20ARDI%20PUTRANTO.pdf http://repository.ub.ac.id/168809/ |
Daftar Isi:
- Minuman herbal beras kencur merupakan salah satu minuman herbal di Indonesia yang terbuat dari bahan pokok berupa Beras (Oryza sativa L.) dan kencur (Kaempferia galanga L.). Proses pembuatan beras kencur pada masing – masing daerah yang ada di Indonesia bervariasi antara satu dengan lainnya salah satu variasi yang ada adalah dalam penggunaan beras yang disangrai (Dry-Heat Cooking) dan beras yang tidak disangrai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakter fisikokimia dari beras yang digunakan sebagai bahan pokok minuman herbal beras kencur dengan perlakuan sangrai (BS) dan perlakuan non sangrai (BNS). Sampel BS dan BNS masing – masing dianalisis secara fisikokimia berdasarkan pola radikal bebasnya dengan menggunakan Electron Spin Resonance Spectroscopy. Pola ESR pada masing – masing sampel cukup beragam. Adapun radikal yang terbentuk adalah radikal anion superoksida (O2-), radikal ferro (fe2+), dan radikal yang belum teridentifikasi. Radikal anion superoksida pada sampel terlihat lebih sering muncul dibandingkan dengan jenis radikal lainnya. Jenis radikal yang terbentuk pada sampel yang mengandung komponen BS tidak berbeda dengan komponen yang mengandung BNS. Sampel BS dan BNS juga dilakukan pengukuran kadar air dengan menggunakan grain moisture tester dan ukuran tepung beras dengan menggunakan mikroskop cahaya. Pengukuran kadar air menunjukan bahwa BS memiliki kadar air yang lebih rendah (8,82 ± 0,853 %) dibandingkan BNS (11,2 ± 0,534 %). Pengukuran tepung beras menunjukan ukuran BS lebih besar (9,18 ± 3,45 μm) dibandingkan dengan BNS (8,23 ± 3,51 μm).