Penerapan Metode Interpolasi Spasial Universal Kriging Menggunakan Semivariogram Spherical Dan Pentaspherical (Studi Pada Data Curah Hujan Bulan Maret 2017 di Malang Raya)

Main Author: Fathurrachman, Billy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168756/1/BILLY%20FATHURRACHMAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/168756/
Daftar Isi:
  • Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang akhirnya jatuh ke permukaan bumi. Pengukuran tingkat curah hujan dilakukan dengan melakukan pengamatan pada masing-masing pos stasiun hujan di Malang Raya. Namun, dalam proses pengumpulan data terdapat keterbatasan alat dan topografi menjadi kendala yang membuat data yang terkumpul tidak mencakup semua daerah. Metode yang dapat digunakan untuk memprediksi curah hujan pada lokasi yang tidak tersampel adalah metode interpolasi Kriging. Universal Kriging merupakan metode Kriging yang dapat digunakan apabila data tidak bersifat stasioner. Metode Universal Kriging memperhitungkan hubungan antar lokasi dengan semivariogram. Model semivariogram teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah spherical dan pentaspherical. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi tingkat curah hujan yang terjadi pada lokasi yang tidak tersampel di daerah Malang Raya dengan menggunakan metode Universal Kriging dan mendapatkan peta prediksi hasil interpolasi Universal Kriging dengan semivariogram terbaik. Data yang digunakan adalah data curah hujan di daerah Malang Raya pada bulan Maret tahun 2017. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa model semivariogram pentaspherical merupakan model yang lebih baik untuk digunakan pada metode interpolasi spasial Universal Kriging dengan data curah hujan di Malang Raya karena memiliki nilai RMSE yang lebih kecil dibandingkan model spherical. Pada peta prediksi hasil interpolasi Universal Kriging menunjukkan bahwa daerah yang memiliki curah hujan tinggi ada di sekitar pos hujan Ngantang dan Jombok, sedangkan untuk daerah yang memiliki curah hujan rendah ada di sekitar pos hujan Tangkilsari, Blambangan, Karangsuko, Gondanglegi, Dampit dan Sitiarjo.