Penilaian Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Lokal Terhadap Keberadaan Kegiatan Wisata Di Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu Kota Batu

Main Author: Hanifasari, Dina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1687/1/Dina%20Hanifasari.pdf
http://repository.ub.ac.id/1687/
Daftar Isi:
  • Indonesia dengan kekayaan alam dan corak kebudayaan yang tinggi memiliki potensi pariwisata yang besar. Kota Batu merupakan ikon utama pariwisata Jawa Timur dengan salah satu pusat kegiatan sektor wisata terletak di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Pembangunan sektor pariwisata diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan terutama bagi masyarakat lokal. Secara umum pada aspek ekonomi, pariwisata berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat, namun cenderung berdampak negatif dari aspek sosial-budaya dan lingkungan. Penilaian keberhasilan pembangunan secara holistik terhadap kesejahteraan masyarakat dapat diukur melalui indeks kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebahagiaan masyarakat lokal terhadap keberadaan kegiatan wisata di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif statistik dengan menggunakan alat ukur kebahagiaan Gross National Happiness Index dan analisis crosstabs atau analisis tabulasi silang, yaitu analisis korelasional untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan masyarakat lokal di Desa Oro-Oro Ombo berada pada kategori bahagia. Masyarakat lokal yang bekerja di sektor pendukung atau luar wisata memiliki nilai indeks kebahagiaan lebih tinggi dibandingkan masyarakat lokal yang bekerja di sektor kegiatan wisata. Nilai indeks kebahagiaan masyarakat lokal yang bekerja di sektor pendukung atau luar wisata adalah 0,77 (kategori sangat bahagia) dan nilai indeks kebahagiaan masyarakat lokal yang bekerja di sektor kegiatan wisata adalah 0,68 (kategori bahagia). Berdasarkan hubungan antara tingkat kebahagiaan dengan kondisi sosial ekonomi dapat diketahui tingkat kebahagiaan berhubungan dengan kelompok umur, gender, pendidikan, pendapatan dan pekerjaan. Masyarakat yang berada pada kategori tidak bahagia cenderung pada kelompok umur 44-52 tahun, perempuan, lulusan SD, pendapatan < Rp 1.000.000 dan bekerja sebagai PKL maupun penjaga homestay.