Hubungan Triceps Skinfold Thickness dengan Glukosa Darah Puasa pada Masyarakat Usia ≥ 45 Tahun di RW 10 Merjosari, Kota Malang
Main Author: | Nurjannah, Dewi Mauliya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168667/ |
Daftar Isi:
- Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko yang terdiri dari hiperglikemia puasa, obesitas, hipertensi, serta dislipidemia yang menyebabkan peningkatan risiko terjadinya diabetes melitus tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler. Sindrom metabolik menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya usia seseorang. Status gizi lebih akibat penumpukan massa jaringan lemak tubuh juga merupakan komponen utama penyebab sindrom metabolik. Salah satu cara untuk mengukur status gizi pada seseorang yaitu menggunakan antropometri. Skinfold thickness merupakan salah satu metode antropometri untuk mengukur tebal lemak subkutan dalam tubuh. Lemak subkutan merupakan indikator utama sensitivitas insulin dan memiliki hubungan yang kuat dengan resistensi insulin. Triceps skinfold thickness merupakan salah satu jenis pengukuran skinfold thickness yang valid sebagai indikator yang menunjukkan persentase lemak tubuh seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan triceps skinfold thickness dengan Glukosa Darah Puasa (GDP) pada masyarakat usia ≥ 45 tahun di RW 10 Merjosari, Kota Malang. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan studi desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 58 orang. Hasil penelitian menggunakan analisis korelasi spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara variabel triceps skinfold thickness dan GDP (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara variabel triceps skinfold thickness dengan Glukosa Darah Puasa (GDP) pada masyarakat usia ≥ 45 tahun di RW 10 Merjosari, Kota Malang.