Pemodelan Tsunami Sumba 19 Agustus 1977 Menggunakan Software Toast Dengan Simulasi Easywave Dan Tsunawi

Main Author: Martinawati, Rizkia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168539/
Daftar Isi:
  • Nusa Tenggara Barat (NTB) berada pada pertemuan 2 lempeng aktif dunia yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Kedua lempeng ini bertumbukan menciptakan zona subduksi di selatan NTB. Selain itu terletak di utara wilayah NTB terdapat flores back arc thrust yang merupakan sesar naik aktif akibat hujaman balik dari zona subduksi. Sehingga menempatkan NTB menjadi wilayah rawan bencana alam. Berdasarkan katalog tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat 8 tsunami besar pernah terjadi di wilayah NTB, salah satunya adalah tsunami Sumba, 19 Agustus 1977 dengan ketinggian run up hingga 15 m yang menewaskan 189 orang, ribuan orang hilang dan kerusakan harta benda. Dilakukan analisis pemodelan tsunami Sumba 1977 dengan menggunakan software Tsunami Observation and Simulation Terminal (TOAST) dengan simulasi Easywave dan TsunAWI dengan tujuan sebagai upaya mitigasi bencana tsunami di wilayah NTB. Hasil penelitian menunjukan forecast zone yang ditunjukan oleh Easywave maupun tsunAWI pada daerah penelitian termasuk dalam zona awas dengan run up mencapai 11,9 m dan 8,6 m. Zona waspada dengan run up 3 m dan 2,8 m. Zona siaga dengan run up 0,4 m. Sedangkan tide gauge menunjukan tsunami menghantam daerah Lembar, pulau Lombok pada pukul 06:45:22 UTC dengan run up 1,178 m. Sedangkan dengan menggunakan tsunAWI, tsunami menghantam daerah Lembar dengan ketinggian run up 0,417 m pada pukul 06:09:33 UTC.