Pengaruh Sari Bawang Putih (Allium Sativum L.) Dalam Pengencer Andromed Terhadap Kualitas Semen Kambing Boer Selama Penyimpanan Suhu Dingin

Main Author: Rahmayanti, Hanna Arum
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168510/1/Hanna%20Arum%20Rahmayanti.pdf
http://repository.ub.ac.id/168510/
Daftar Isi:
  • Bawang putih merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki berbagai kandungan, salah satunya kandungan antioksidan yang tinggi. Umbi bawang putih mengandung senyawa organosulfur yang bersifat antioksidan. Salah satu senyawa organosulfur dalam bawang putih yang dapat berperan sebagai antioksidan adalah senyawa allyl sulfide. Kandungan antioksidan yang terkandung dalam bawang putih diyakini mampu menangkal radikal bebas Pengencer yang digunakan berupa Andromed yang merupakan pengencer komersial dan terbukti mampu mempertahankan kualitas semen cair. Bahan pengencer ini mengandung protein, karbohidrat (fruktosa, glukosa, manosa, dan maltotriosa), mineral viii (natrium, kalsium, kalium, magnesium, klorida, fosfor dan mangan, asam sitrat, gliserol, lemak, lesitin, dan gliserin phosphatidylcoline (GPC) yang mampu memberikan pengaruh baik terhadap persentase motilitas dan daya hidup spermatozoa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari Sari Bawang Putih (SBP) terhadap kualitas semen cair kambing Boer dalam pengencer Andromed pada suhu penyimpanan 5°C dan untuk mengetahui kadar SBP yang tepat dalam proses mempertahankan kualitas semen cair kambing Boer. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kemampuan praktis bagi peternak maupun pihak yang membutuhkan tentang penerapan penambahan SBP dalam pengencer Andromed terhadap kualitas spermatozoa kambing Boer selama penyimpanan suhu dingin 5°C. Materi penelitian adalah semen kambing Boer yang berumur kurang lebih 2 tahun. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu RAL (Rancangan Acak Lengkap) pola tersarang 4 perlakuan yang masing-masing diberi sari bawang putih sebesar 0%, 1%, 2%, dan 3% dengan 6 kali ulangan. Dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Different) dan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Variabel yang diamati yaitu uji makroskopis (volume, warna, pH, bau, konsistensi) dan uji mikroskopis ix (motilitas spermatozoa, viabilitas spermatozoa, abnormalitas spermatozoa, dan integritas membran spermatozoa). Pengamatan dilakukan setelah semen diencerkan, lalu jam ke 1, 2 dan 3 selama pendinginan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sari bawang putih 1% dalam pengencer Andromed menunjukkan pengaruh yang paling baik dan berbeda nyata (P<0,05) terhadap kualitas semen kambing Boer kecuali abnormalitas. Motilitas individu diperoleh angka sebesar 42.50±4.18%. Viabilitas sebesar 54.32±0.76%. Abnormalitas sebesar 3.43±0.40%. Integritas membran sebesar 47.57±4.17%. Perlakuan penambahan sari bawang putih 2% dan 3% memiliki hasil yang lebih rendah. Disimpulkan bahwa kualitas spermatozoa kambing Boer dalam pengencer Andromed dengan penambahan sari bawang putih (SBP) 1% mampu mempertahankan kualitas semen kambing Boer meliputi motilitas, viabilitas dan integritas membran selama penyimpanan suhu dingin 5°C selama penyimpanan 3 jam. Sari bawang putih sebanyak 1% memberikan hasil yang paling optimum untuk mempertahankan kualitas spermatozoa Kambing Boer pada suhu dingin.