Pengaruh Kombinasi Ekstrak Ethanol Daun Tapak Liman (Elephantopus Scaber) Dan Katuk (Sauropus Androgynus) Pada Konsentrasi Hormon Progesteron Dan Estrogen Mencit Bunting Terinfeksi Escherichia Coli

Main Author: Fuzianingsih, Eka Noviya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168495/1/EKA%20NOVIYA%20FUZIANINGSIH.pdf
http://repository.ub.ac.id/168495/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak ethanol daun tapak liman (Elephantopus scaber) dan katuk (Sauropus androgynus) terhadap konsentrasi hormon progesteron dan estrogen pada mencit bunting BALB/C terinfeksi Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan dengan membuntingkan mencit betina, selanjutnya dilakukan pemberian ekstrak daun tapak liman (E. scaber) dan katuk (S. androgynus) pada hari 1-4 kebuntingan, hari ke 5 kebuntingan diberikan infeksi E. coli 0.1 ml secara intraperitoneal. Selanjutnya dilanjutkan pemberian kombinasi ekstrak hingga pembedahan hari kebuntingan ke-8 dan ke-16. Percobaan ini menggunakan 8 perlakuan yaitu K- (kontrol), K+ (dengan E. coli), P1 (E. coli + E. scaber 100%), P2 (E. coli + E. scaber 75% & S. androgynus 25%), P3 (E. coli + E. scaber 50% & S. androgynus 50%), P4 (E. coli + E. scaber 25% &S. androgynus 75%), P5 (E. coli + S. androgynus 100%) dan P6 (E. scaber 50% & S. androgynus 50%). Konsentrasi hormon estrogen dan progesteron dianalisis menggunakan ELISA, sampel darah diambil melalui vena orbital dan jantung sebanyak 2 kali pembedahan. Analisis data dilakukan menggunakan two way ANOVA dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak dengan dosis P3 dan P4 lebih efektif dalam meningkatkan konsentrasi progesteron pada kebutingan hari ke-8, sedangkan dosis P1 lebih efektif dalam meningkatkan konsentrasi progesteron pada kebuntingan hari ke-16. Dosis P1 dan P2 lebih efektif dalam menurunkan konsentrasi estrogen pada kebuntingan hari ke-16.