Pengaruh Tingkah Laku Seksual Terhadap Produksi Semen Pada Sapi Peranakan Ongole (PO)
Main Author: | Patguri, Mayova |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168472/1/Mayova%20Patguri.pdf http://repository.ub.ac.id/168472/ |
Daftar Isi:
- Sapi peranakan ongole (PO) merupakan sapi lokal hasil persilangan yang dibudidayakan cukup lama di Indonesia. Peningkatan populasi sapi PO dibutuhkan untuk meningkatkan potensi sapi lokal yang ada. Salah satu cara meningkatkan populasi sapi PO adalah memproduksi semen beku dengan penyediaan pejantan unggul yang memenuhi syarat reproduktif dan memiliki tampilan prestasi reproduksi yang baik. Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) yang terletak di daerah Singosari, Malang, Jawa Timur merupakan balai yang menyediakan semen beku dari berbagai bangsa sapi lokal dan eksotik. Kualitas dan produksi semen dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Spermatozoa dengan kualitas dan kuantitas bagus, dapat diperoleh salah satunya dengan pembangkitan tingkah laku seskual sebelum kopulasi. Parameter tingkah laku seksual meliputi lama libido dan lama ejakulasi. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas semen karena dapat memberikan informasi tentang kebutuhan sapi dalam reproduksinya serta informasi untuk mendapatkan semen dengan kualitas baik yang digunakan sebagai acuan iv dalam penanganan pejantan saat proses penampungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkah laku seksual terhadap produksi spermatozoa pada sapi PO. Materi penelitian yang digunakan meliputi sapi pejantan PO dengan kriteria umur 4-5 tahun sebanyak 3 ekor dengan bobot badan 500-600 kg. Semen ditampung setiap seminggu 2 kali menggunakan metode vagina buatan. Kualitas semen diamati setelah penampungan meliputi total spermatozoa dan total spermatozoa motil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional. Pengamatan dilakukan pada 3 ekor sapi PO dengan penampungan semen 2 kali perminggu sebanyak 5 kali penampungan. Parameter tingkah laku seksual meliputi lama libido dan lama ejakulasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari empat perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan merupakan individu 1 (Bromo), individu 2 (Alindo) dan individu 3 (Akbar). Apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Lama ejakulasi dan lama libido dikorelasikan dengan total spermatozoa dan total spermatozoa motil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkah laku seksual yaitu lama libido tidak memberikan perbedaan yang nyata antar individu (P>0,05) dengan rataan 0,21±0,24 hingga 0,68±0,83 menit. Lama ejakulasi memberikan perbedaan yang sangat nyata antar individu (P<0,01) dengan rataan 3,07±0,99 hingga 7,28±4,15 menit. Total spermatozoa memberikan perbedaan yang sangat nyata antar individu (P<0,01) dengan rataan 6.729,93±2.305,49 hingga 10.787,38±2.542,86 juta. Total spermatozoa motil memberikan perbedaan yang sangat nyata antar individu (P<0,01) dengan rataan 4.893,48±1.645,06 hingga 7.182,72±1.843,39 juta.