Pengaruh Tingkah Laku Seksual Terhadap Kualitas Semen Pada Sapi Bali

Main Author: Cahyorini, Agus Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/168470/1/Agus%20Dwi%20Cahyorini.pdf
http://repository.ub.ac.id/168470/
Daftar Isi:
  • Produksi dan kualitas semen dapat dipengaruhi oleh tingkah laku seksual. Libido dan ejakulasi merupakan salah satu parameter dari tingkah laku seksual. Semakin tinggi stimulasi pada tingkah laku seksual ternak, maka produksi spermatozoa yang dihasilkan akan tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2018 sampai dengan 20 April 2018 di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pada individu ternak sapi Bali dan hubungan antara tingkah laku seksual dengan produksi semen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk penanganan dalam produksi semen, pemilihan bibit pada bangsa sapi bali serta menjadi referensi pada penelitian selanjutnya. Penelitian ini menggunakan 4 ekor pejantan sapi bali yaitu Sapta, Lovina, Sanur dan Uluwatu dengan rataan umur 6-7 tahun dengan bobot badan berkisar 500-800 kg. Pemilihan pejantan didasarkan pada pejantan produktif sehingga semen dapat ditampung dan diproduksi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan obeservasional dengan empat perlakuan yaitu individu ternak dan sepuluh viii ulangan pada proses penampungan. Data yang didapat kemudian dihitung menggunakan analisis statistik Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk mengetahui perbedaan antar individu ternak selanjutnya untuk mengetahui hubungan tingkah laku seksual terhadap kualitas semen dihitung dengan analisis korelasi. Hasil analisis ragam lama libido menunjukkan pada individu sapi bali memiliki perbedaan terhadap munculnya libido (P<0,01). Hasil rataan lama libido dari keempat ternak didapat Sanur (0.19±0.07 menit), Uluwatu (0.51±0.51 menit), Lovina (0.93±1.81 menit) dan Sapta (2.54±2.12 menit). Nilai libido tertinggi dan terendah yaitu pada Sanur dan Sapta. Hasil analisis ragam lama ejakulasi menunjukkan antara individu sapi bali memiliki perbedaan dalam ejakulasi (P<0,01). Rataan lama ejakulasi dari keempat ternak di dapat Sanur (4.71±1.75 menit), Uluwatu (5.81±1.27 menit), Lovina (7.49±1.03 menit) dan Sapta (9.09±2.88 menit). Nilai ejakulasi tertinggi dan terendah yaitu pada Sapta dan Sanur. Hasil analisis ragam total spermatozoa menunjukkan kemampuan dalam produksi spermatozoa pada individu sapi bali memiliki perbedaan (P<0,01). Rataan Total spermatozoa dari keempat ternak didapat Sapta (4.859,62±1.437,01 juta/ejakulat), Lovina (6.251,66±2.340,77 juta/ejakulat), Uluwatu (7.828,28 ±1.978,45 juta/ejakulat) dan Sanur (8.363,20±1.175,42 juta/ejakulat). Nilai total spermatozoa tertinggi dan terendah yaitu pada Sanur dan Sapta. Hasil analisis ragam total spermatozoa motil menunjukkan kemampuan dalam produksi spermatozoa motil pada individu sapi bali memiliki perbedaan (P<0,01). Rataan Total spermatozoa motil dari keempat ternak didapat Sapta (3.325,29 ± 1096,277 juta/ejakulat), Lovina (4.470,07 ± 1653,547 juta/ejakulat), Uluwatu (5.431,18 ± ix 1501,523 juta/ejakulat) dan Sanur (5.813,84±913,939 juta/ejakulat). Nilai total spermatozoa tertinggi dan terendah yaitu pada Sanur dan Sapta. Hasil korelasi lama libido dengan total spermatozoa dan total spermatozoa motil pada keempat pejantan sapi Bali memiliki pengaruh sangat nyata (P<0,01). Hal ini menunjukkan libido rendah akan menurunkan total spermatozoa dan total spermatozoa motil pada keempat sapi bali dengan nilai koefisien korelasi -0,41 dan -0,42. Korelasi lama ejakulasi dengan total spermatozoa dan total spermatozoa motil pada keempat sapi Bali memiliki pengaruh yang nyata (P<0,05). Hal ini menunjukkan semakin cepat ejakulasi dapat menurunkan total spermatozoa dan total spermatozoa motil pada keempat sapi bali dengan nilai koefisien korelasi -0,34 dan -0,33.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hubungan lama libido dan lama ejakulasi dengan produksi spermatozoa memberikan pengaruh yang signifikan. Sifat korelasi yaitu negatif yang menunjukkan libido yang rendah dan semakin cepat ejakulasi, akan menurunkan produksi spermatozoa. Parameter tingkah laku seksual yaitu lama libido, lama ejakulasi dan produksi spermatozoa menujukkan adanya perbedaan pada individu sapi bali. Rataan lama libido keempat sapi bali yaitu 1,04 menit; lama ejakulasi 6,78 menit; total spermatozoa 6.825,69 juta/ejakulat; total spermatozoa motil 4.760,10 juta/ejakulat.