Aplikasi Metode Estimasi Bayesian Pada Regresi Kuantil (Studi Kasus Pada Data Kadar Glukosa Darah, Usia Dan Paritas Ibu Hamil Di Rsud Kanjuruhan Kabupaten Malang)
Main Author: | Ainulla, Ridha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168459/1/RIDHA%20AINULLAH.pdf http://repository.ub.ac.id/168459/ |
Daftar Isi:
- Analisis regresi merupakan salah satu metode analisis yang dipakai di berbagai bidang. Metode pendugaan parameter regresi yang paling sering digunakan adalah Metode Kuadrat Terkecil (MKT). Penggunaan MKT mensyaratkan terpenuhinya beberapa asumsi. Apabila salah satu asumsi tidak terpenuhi, maka MKT tidak lagi baik digunakan. Berkembanglah suatu metode yaitu regresi kuantil yang lebih tahan terhadap pelanggaran asumsi. Khususnya apabila terdapat pencilan yang menyebabkan asumsi normalitas dan homokedastisitas tidak terpenuhi. Dalam penarikan sampel, biasanya diperoleh informasi awal mengenai parameter yang akan diduga. Jika informasi tersebut ingin dimasukkan dalam analisis data, maka metode pendugaan yang cocok diterapkan untuk kasus seperti ini adalah metode bayesian. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan regresi kuantil bayesian pada data yang mengandung pencilan. Data yang digunakan yaitu data kadar glukosa darah, usia dan paritas ibu hamil di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Kadar glukosa darah sebagai peubah respon (Y), usia dan paritas sebagai peubah prediktor (X1dan X2). Analisis regresi ini menggunakan nilai kuantil 0.05, 0.1, 0.15, 0.2, 0.25, 0.3, 0.35, 0.4, 0.45, 0,5, 0.6, 0.65, 0.7, 0.75, 0.8, 0.85, dan 0.9. Dari pendugaan parameter regresi kuantil didapatkan hasil yang berbeda-beda di setiap kuantil. Dengan regresi kuantil diperoleh lebih banyak informasi pada kuantil yang berbeda dan pendugaan parameter dapat dilakukan pada keseluruhan sebaran data. Selain itu regresi kuantil bayesian memberikan pengaruh yang tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan regresi kuantil biasa namun nilai MSE yang dihasilkan masih lebih kecil.