Kualitas Pupuk Organik Hasil Fermentasi Campuran Feses Sapi Dan Daun Pisang Kering (Klaras) Dengan Dekomposer Moebilin
Main Author: | Reyhan, Archie Rama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/168340/ |
Daftar Isi:
- Pupuk anorganik apabila penggunaannya terlalu banyak dan terus menerus mengakibatkan tanah mengeras dan asam, sehingga menyebabkan organisme-organisme pembentuk unsur hara (organisme penyubur tanah) menjadi mati atau berkurang populasinya. Apabila penggunaan pupuk anorganik ini terus dilakukan maka tanah tersebut tidak layak digunakan sebagai media tanam. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik dapat dijadiakn alternatif pengganti pupuk anorganik. Penggunaan pupuk organik dapat menyuburkan tanah, biaya lebih murah dan ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pupuk organik menggunakan bahan baku feses sapi, air, molases dan klaras yang di fermentasi dengan dekomposer Moebilin dan mengetahui level terbaik penggunaan dekomposer Moebilin terhadap kualitas pupuk kompos. Hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan alternatif pengolahan limbah feses sapi dengan penambahan klaras dengan dekomposer Moebilin, molasses, air menjadi pupuk kompos organik sehingga mampu mengurangi potensi pencemaran lingkungan akibat feses sapi serta memiliki nilai ekonomis yang dapat mensejahterakan masyarakat. Materi penelitian ini menggunakan feses sapi sebanyak 96 kg, klaras 4 kg, 150 ml dekomposer Moebilin, molasses 500ml dan air 2.250 ml. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan lapang dengan 4 macam pemberian dekomposer moebilin secara anaerob. Waktu pengomposan selama 2 minggu. Adapun perlakuan tersebut berupa pencampuran dekomposer Moebilin, molasses dan air kedalam kompos feses sapi + klaras yaitu P1 25ml Moebilin+100ml molasses+875ml air, P2 50ml Moebilin+200ml molasses+750ml air, P3 75ml Moebilin+300ml molasses+625ml air. Sebelum masuk pada proses pengomposan, Moebilin dicampur molasses dan air sesuai dengan masing-masing perlakuan. Feses sapi dicampur dengan klaras dan diaduk hingga merata. Selama proses pengadukan feses dan klaras disemprot dengan dekomposer Moebilin yang telah diencerkan sesuai dengan masing-masing perlakuan. Kemudian kompos tersebut ditutup menggunakan plastik besar ukuran 60 cm × 60 cm difermentasi secara anaerob ditutup rapat selama 2 minggu dan diamati setiap harinya. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Variabel yang diamati adalah suhu, pH, kadar air, rasio C/N dan kandungan hara kompos meliputi kadar C-organik, kadar nitrogen (N) total, kadar phosphor (P2O5) total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan limbah feses sapi dengan penambahan klaras yang difermentasi menggunakan dekomposer Moebilin dapat menghasilkan kompos berkualitas baik, yang ditandai dengan kandungan rasio C/N, C-organik, N-total dan P2O5-total yang dihasilkan sesuai dengan SNI: 19-7030-2004. Saran dari penelitian ini dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan dekomposer berbeda dengan bahan baku yang sama (feses sapi dan klaras) dan nantinya dibandingkan dengan penelitian ini untuk mengetahui pengunaan dekomposer mana yang lebih baik.